Erdogan Ajak Negara-Negara Islam Beraliansi Hadapi Ancaman Ekspansi Israel
Lawatan itu untuk membicarakan masalah perang di Gaza, Palestina, sekaligus memperbaiki hubungan Turkiye dan Mesir.
Hubungan Turkiye dengan negara-negara Timur Tengah mencair sejak 2020 ketika pemerintahan di negeri kawasan Eurasia itu menggencarkan upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan dengan rival-rivalnya, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Pada Juli lalu, Erdogan juga menyatakan bahwa Turkiye akan mengundang Presiden Suriah Bashar al-Assad guna membicarakan pemulihan hubungan kedua negara.
Relasi dua negara bertetangga itu putus setelah Suriah dilanda perang saudara pada 2011.
Namun, Israel menganggap seruan Erdogan itu sebagai hasutan. Israel Katz selaku menteri luar negeri Negara Yahudi itu menyebut Erdogan terus melemparkan rakyat Turkiye ke dalam api kekerasan dan kebencian.
“Hari ini, dia (Erdogan, red) menyerukan kepada negara-negara Islam membentuk aliansi melawan Israel. Ini adalah hasutan,” ujar Katz melalui unggahannya di X (sebelumnya Twitter).
Katz menegaskan Israel mempertahankan perbatasan dan warganya dari poros kejahatan Hamas dan kelompok Syiah yang dipimpin Iran.
“Erdogan dan Ikhwanulmuslimin telah bekerja sama dengan Iran selama bertahun-tahun untuk membasmi rezim Arab moderat di Timur Tengah,” ujar Katz. “Lebih baik Erdogan tutup mulut dan malu,” imbuhnya.(REUTERS/jpnn.com)
Menurut Erdogan, Satu-satunya langkah yang akan menghentikan arogansi dan terorisme Israel ialah aliansi negara-negara Islam.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- JDF & Ketua MPR RI Sepakat Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Aksi Solidaritas Palestina, Mahasiswa Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel