Erdogan Calon Diktator Baru?
jpnn.com - Keberhasilan Recep Tayyip Erdogan memenangkan pemilu Turki menimbulkan kekhawatiran baru. Presiden Turki dua periode itu ditakutkan akan menjadi diktator baru.
Kekhawatiran itu muncul lantaran sistem pemerintahan Turki kini sudah berubah dari parlementer menjadi presidensial. Perubahan tersebut memberikan kewenangan sangat besar di tangan Erdogan.
Kini, Erdogan berhak memilih wakil presiden, menteri, pejabat tinggi, dan hakim senior. Bisa membubarkan parlemen. Berkuasa pula memberlakukan status darurat. Kekuatan parlemen mengawasi pemerintahan pun melemah.
Sikap Erdogan setelah dipastikan menang pemilu juga tidak membantu meredakan kekhawatiran itu. Dalam pidato kemenangannya, mantan perdana menteri Turki itu menebar ancaman untuk lawan-lawannya.
Dia bersumpah akan terus memerangi musuh-musuh Turki, termasuk separatis Kurdi dan pendukung Faetullah Gulen yang dicapnya sebagai kelompok teroris.
"Kami hanya akan tunduk kepada Tuhan," tegas Erdogan di hadapan lautan pendukungnya di Ankara, Senin (25/6) malam.
Erdogan bukan pemimpin yang bersikap lembek kepada lawan-lawannya. Pascakudeta gagal 2016 lalu, lebih dari 160 ribu orang dari berbagai profesi telah ditangkap. Banyak yang hingga kini nasibnya belum jelas.
Ketakutan akan pembalasan politik, tak menyurutkan semangan kubu oposisi untuk mengkritk Erdogan. Politikus Partai Rakyat Republik (CHP) Muharrem Ince menyebut Turki sudah kehilangan nilai-nilai demokrasi.
Keberhasilan Recep Tayyip Erdogan memenangkan pemilu Turki menimbulkan kekhawatiran baru. Presiden Turki dua periode itu ditakutkan akan menjadi diktator baru
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Wamenperin Faisol Riza Merespons Protes Kunjungan ke Turki
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia
- Siap Mendunia! Bank Mandiri Resmi Memperluas Akses Livin’ di Turki
- Erdogan Ucapkan Selamat kepada Presiden Aljazair yang Berhasil Pertahankan Kekuasaan
- Tren Transplantasi Rambut Atasi Masalah Kebotakan Mulai Diminati di Indonesia