Erdogan Gagal, Turki Terpaksa Lockdown Total
jpnn.com, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya memberlakukan lockdown total setelah gagal membendung laju penularan COVID-19. Dalam tiga minggu terakhir, jumlah kematian akibat virus corona di Turki telah meingkat hingga lebih dari dua kali lipat.
Pada Sabtu (5/12), Turki melaporkan 156 kematian, rekor tertinggi sejak wabah COVID-19 menyerang negara tersebut. Kini jumlah total kematian akibat COVID-19 di Turki menjadi 14.705.
Politisi oposisi telah menyatakan keraguannya tentang apakah jumlah kematian resmi mencerminkan gambaran sebenarnya di negara berpenduduk 83 juta orang itu.
Mereka mempertanyakan bagaimana angka-angka di Istanbul bisa hampir setinggi yang dilaporkan untuk seluruh negara.
Pada Sabtu, Turki mencatat 31.896 kasus baru, turun dari 32.736 kasus pada hari sebelumnya, jumlah harian tertinggi yang dilaporkan oleh Ankara sejak awal pandemi pada Maret.
Selama empat bulan, Turki hanya melaporkan kasus gejala harian, tetapi telah melaporkan semua kasus sejak 25 November. Data historis untuk semua kasus positif dan total kumulatif masih belum tersedia.
Televisi Turki menunjukkan sebagian besar alun-alun dan jalan-jalan kosong pada hari Sabtu di kota terbesar Istanbul, ibu kota Ankara dan kota terbesar ketiga Izmir, dengan hanya sedikit orang dan kendaraan yang keluar-masuk.
Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu seperti dikutip oleh kantor berita milik negara Anadolu bahwa kebanyakan orang mematuhi aturan lockdown.
Kegagalan rezim Recep Tayyip Erdogan membendung penyebaran COVID-19 di Turki mengakibatkan ratusan orang tewas setiap hari
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Wamenperin Faisol Riza Merespons Protes Kunjungan ke Turki
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan