Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
Israel memiliki alasan untuk khawatir situasi di Suriah menghasilkan rezim baru yang lebih ekstrem ketimbang Assad sehingga membahayakan posisi Israel di Golan.
Sementara di timur, Irak yang acap membantu Assad, menutup perbatasan dengan Suriah. Sedangkan, negara-negara Arab yang lain berusaha hati-hati.
Arab sebenarnya tidak benar-benar percaya kepada Turki, apalagi Erdogan memiliki ambisi menjadi pemimpin kawasan dan dunia Islam.
Akan halnya Rusia, negara ini juga tidak akan cepat-cepat meninggalkan Suriah. Fasilitas militernya di Tartus terlalu berharga untuk ditinggalkan.
Selain menjadi simbol kehadiran Rusia di Timur Tengah, pangkalan militer itu juga berfungsi sebagai aspek penggentar untuk AS yang memiliki Armada Keenam dengan jangkauan operasi sampai Laut Tengah dan Laut Hitam.
Turki pun begitu. Negara ini tak akan meninggalkan Suriah, sampai mereka melihat Kurdi tidak mendapatkan peran luas di Suriah, yang mungkin juga berimplikasi kepada Irak karena negara itu memiliki minoritas Kurdi yang signifikan dan belum sembuh benar dari konflik sektarian.
Sebaliknya, AS tak akan begitu saja meninggalkan Kurdi, yang berjasa besar dalam membantu AS menghancurkan ISIS.
Alhasil, situasi Suriah terlalu sulit untuk ditebak, walau kejatuhan Bashar al Assad menjadi momentum bagus untuk membangun kembali Suriah.
Turki adalah penyokong utama gerakan perlawanan Assad, yang sudah terjadi sejak perang saudara Suriah meletus pertama kali pada 2011
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Tolak Bom
- Rezim Assad Tumbang, Jerman Langsung Tutup Pintu untuk Warga Suriah