Erdogan Masih Ngotot Pemerintah Saudi Bunuh Khashoggi
jpnn.com, ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tampaknya tidak punya nyali atau kekuatan untuk menekan Arab Saudi. Karena itu, sampai sekarang dia masih terus berkoar soal lemahnya Amerika Serikat dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.
"Saya tidak dapat memahami diamnya Amerika ketika serangan mengerikan itu terjadi, dan bahkan setelah anggota CIA mendengarkan rekaman yang kami berikan," kata Erdogan dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh stasiun penyiaran negara TRT dan dimuat ulang Al Jazeera, Senin (4/2).
"Kami ingin semuanya diklarifikasi karena ada kekejaman, ada pembunuhan," tambah presiden yang memenjarakan ribuan warganya sendiri itu.
Erdogan telah lama bersikeras bahwa perintah untuk membunuh Khashoggi di konsulat kerajaan di Istanbul empat bulan lalu berasal dari tingkat tertinggi pemerintah Saudi.
Dalam wawancara itu, Erdogan mengatakan pembunuhan itu direncanakan oleh 22 orang, 15 di antaranya tiba di Istanbul dengan dua pesawat dan mengunjungi konsulat pada hari pembunuhan itu.
"Apa yang mereka (Arab Saudi) katakan adalah 22 orang ditangkap sekarang. Meskipun demikian, kami memiliki beberapa informasi. Mereka mungkin telah melenyapkan beberapa dari mereka. Mereka mungkin menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Karena sistem di sana bekerja sangat aneh," tambahnya. (mel/rmol)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tampaknya tidak punya nyali atau kekuatan untuk menekan Arab Saudi sendiri
Redaktur & Reporter : Adil
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Resmi, Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti
- Ada Tumbal di Balik Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
- Indonesia vs Arab Saudi 2-0: Reaksi Marselino Ferdinan Menjadi Pahlawan Kemenangan