Erdogan Umumkan Lockdown Total, Warga Turki Dilarang Mudik Lebaran
Pembatasan baru itu diberlakukan mulai pukul 16.00 GMT pada Kamis dan akan berakhir pada 02.00 GMT pada 17 Mei.
"Pada saat Eropa memasuki fase pembukaan kembali, kita perlu segera memangkas jumlah kasus kita menjadi di bawah 5.000 agar tidak ketinggalan. Kalau tidak demikian, kita pasti akan menghadapi kerugian besar di setiap bidang, mulai dari pariwisata hingga perdagangan dan pendidikan," kata Erdogan.
Langkah-langkah itu akan dilaksanakan "dengan cara yang paling ketat untuk memastikan memberikan hasil yang kita inginkan," katanya.
Dua pekan lalu, Turki mengumumkan jam malam mulai pukul 19.00 hingga 05.00 pada hari kerja, juga penguncian penuh sepanjang akhir pekan.
Langkah itu diambil setelah kasus melonjak ke tingkat tertinggi, tetapi aturan yang ada terbukti tidak cukup untuk mengendalikan pandemi.
Total kasus harian COVID di Turki mencapai puncaknya di atas 63.000 pada 16 April, sebelum turun tajam menjadi di bawah 39.000 pada Minggu (25/4).
Total korban jiwa akibat COVID di Turki, yang berpenduduk 84 juta orang, mencapai 38.711 pada Senin, menurut data kementerian kesehatan. (ant/dil/jpnn)
Wabah COVID-19 di Turki yang makin parah membuat Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali memberlakukan lockdown total
Redaktur & Reporter : Adil
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia
- Siap Mendunia! Bank Mandiri Resmi Memperluas Akses Livin’ di Turki
- Erdogan Ucapkan Selamat kepada Presiden Aljazair yang Berhasil Pertahankan Kekuasaan
- Tren Transplantasi Rambut Atasi Masalah Kebotakan Mulai Diminati di Indonesia
- Instagram Akhirnya Bisa Diakses Masyarakat Turki
- China Tumbang, Turki Masuk Semifinal Voli Putri Paris 2024, Bersejarah!