Erdogan Undang Bekas Negara Komunis Ini ke Pertemuan OKI
jpnn.com, ANKARA - Rusia bakal menjadi bintang tamu dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam alias OKI di Istanbul, Turki. Negara yang pernah menganut ideologi komunisme itu diundang langsung oleh tuan rumah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Hari ini, Rabu (13/12) Erdogan dijadwalkan membuka pertemuan OKI. Dalam forum internasional tersebut, 57 negara anggota OKI akan membahas Yerusalem.
Karena berada di pihak yang sama soal kota suci tiga agama tersebut, Turki lantas mengundang Rusia hadir dalam pertemuan OKI.
Kemarin, Selasa (12/12) undangan itu Erdogan sampaikan langsung kepada Presiden Rusia Vladimir Putin yang berkunjung ke Ankara.
Kremlin pun menyambut undangan tersebut dengan tangan terbuka. Putin berjanji mengirim delegasi Rusia ke pertemuan negara-negara muslim tersebut.
’’(Pertemuan) Itu bakal menjadi titik balik krisis Israel-Palestina,’’ ujar Erdogan.
Dalam pertemuan mereka, Erdogan dan Putin sepakat bahwa deklarasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal Yerusalem adalah salah satu aktor yang melanggengkan pertumpahan darah di Timur Tengah.
’’Rusia dan Turki sepakat bahwa keputusan AS itu tidak membawa dampak positif apa pun bagi Timur Tengah. Sebaliknya, keputusan itu justru mengganggu stabilitas keamanan dan mengaburkan prospek perdamaian di kawasan ini,’’ kata Putin dalam jumpa pers sebagaimana dilansir Al Jazeera. (hep/c14/any)
Negara yang pernah menganut paham komunisme ini bakal menjadi bintang tamu pertemuan OKI di Istanbul, Turki
Redaktur & Reporter : Adil
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Angkatan Laut Rusia Bakal Masuki Perairan Indonesia, Ada Misi Khusus Apa?
- Mendaki Secara Ilegal, Bule Rusia Jatuh di Gunung Rinjani, Pendaki Jakarta Belum Ditemukan
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- BPIP: Muhibah Megawati ke Rusia dan Uzbekistan Sebagai Diplomasi Pancasila di Panggung Internasional
- Menjamu Bu Mega, Gubernur Saint Petersburg Puji Jasa Bung Karno bagi Muslim Rusia