Erdogan Unjuk Kekuatan buat Dunia Barat
jpnn.com - ISTANBUL - Jutaan bendera Turki berkibar di Alun-Alun Yenikapi, Istanbul, dan jalan-jalan sekitarnya, Minggu (7/8) kemarin. Bendera-bendera merah terang itu dibawa massa yang menolak kudeta 15 Juli.
Aksi bertajuk Democracy and Martyrs’ Rally tersebut digalang sendiri oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan partai AKP. Erdogan datang bersama istrinya, Emine Gulbaran. Massa yang hadir mengelu-elukan presiden 62 tahun tersebut. Beberapa bahkan membawa banner bertulisan Anda hadiah dari Tuhan.
Aksi itu tidak hanya dilakukan di Istanbul. Berbagai provinsi di seluruh Turki melakukan hal serupa dengan jumlah massa yang lebih sedikit. Aksi tersebut merupakan puncak demonstrasi para pendukung Erdogan selama tiga pekan belakangan ini.
Bagi Erdogan, itu juga merupakan ajang unjuk kekuatan. Belakangan Erdogan memang mendapat kritik bertubi-tubi dari dunia Barat. Terutama terkait dengan program bersih-bersih pemerintahannya yang mengakibatkan ribuan orang ditahan dan diberhentikan dari pekerjaannya. Erdogan ingin memperlihatkan bahwa dukungan masyarakat terhadap dirinya masih kuat.
Dalam pidatonya, sekali lagi Erdogan menegaskan dukungannya terhadap hukuman mati. ”Parlemen Turki yang akan memutuskan hukuman mati (diberlakukan lagi atau tidak). Saya akan menyetujui keputusan yang dibuat parlemen,” tegasnya.
Turki pernah menerapkan hukuman mati hingga 1984 sebelum akhirnya dihentikan. ”Kedaulatan milik rakyat. Jadi, jika rakyat memilih keputusan ini, saya yakin partai politik akan menurut,” ucapnya. (reuters/bbc/sha/c10/any/adk/jpnn)
ISTANBUL - Jutaan bendera Turki berkibar di Alun-Alun Yenikapi, Istanbul, dan jalan-jalan sekitarnya, Minggu (7/8) kemarin. Bendera-bendera
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka