Eri Cahyadi: BPJS Milik Warga Surabaya Bergaji di Bawah Rp 10 Juta akan Ditanggung Pemkot
jpnn.com, SURABAYA - Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku sering mendengar dan menemui warga yang mendapat masalah terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan.
Warga yang menjadi peserta mandiri tidak bisa membayar premi rutin karena jatuh sakit yang membuat mereka tak bisa bekerja.
Padahal, mereka bukan dari golongan warga tidak mampu.
Bahkan tak masuk dalam daftar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Dulur-dulur arek Suroboyo ini memang tidak mau mengambil jatah warga tak mampu. Mereka rela membayar BPJS secara mandiri. Gajinya tidak besar, tetapi juga tidak kecil. Makanya mereka enggan dianggap warga miskin karena merasa masih banyak warga yang lebih berhak dibayarkan BPJS-nya oleh pemkot,” kata Eri Cahyadi saat bertemu warga Selasa (13/10).
Namun, kata Eri Cahyadi, masalah muncul saat mereka sakit hingga tak bisa bekerja.
Akibatnya, mereka tak mampu membayar BPJS. Menunggu dibayarkan pemkot juga tak mungkin karena mereka tidak termasuk dalam MBR.
“Akhirnya banyak yang wadul (mengadu) kepada saya. Setelah selama ini ikut secara mandiri, sebagai komitmen mereka meringankan beban Pemkot Surabaya, saat kesusahan apa bisa dibantu?” kata kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya 2018-2020 tersebut.
Dari aduan warga tersebut, Eri Cahyadi mencetuskan gagasan agar masalah BPJS Kesehatan warga Surabaya segera terselesaikan.
- Teka-Teki Kepemilikan SHGB 991: 3 Sengketa Berkembang Makin Pelik, Seorang Notaris Jadi Tersangka
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!