Eri Cahyadi Dilepas Pegawai Bappeko dengan Air Mata, Tampak Ada Senyum Bung Karno
jpnn.com, SURABAYA - Para pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya terharu melepas pimpinan mereka, Eri Cahyadi yang telah meneken surat pengunduran diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Eri mundur lantaran berani maju sebagai calon wali kota Surabaya dari PDI Perjuangan.
Eri pun mengemasi barang-barangnya. “Waktu kami dengar nama bapak disebut dalam pengumuman rekomendasi. Kami terus terang kaget. Bahagia, tetapi juga sedih. Itu berarti bapak harus meninggalkan kami,” kata salah seorang ASN di Bappeko.
Eri mengemasi barang-barangnya langsung setelah menghadiri konferensi pers pencalonan dirinya oleh PDI Perjuangan di Taman Harmoni.
Dari tempat pembuangan akhir (TPA) yang disulap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi taman kota terbesar di Surabaya itu, Eri menuju Bappeko malam harinya.
Dia mengemasi barang-barangnya berupa buku-buku, dokumen, hingga sejumlah merchandise.
“Saya harus komitmen karena sudah mundur dari ASN, maka secepatnya saya harus menanggalkan semua fasilitas negara yang saya pakai. Makin cepat makin baik karena saya tak ingin dianggap menggunakan fasilitas rakyat untuk kepentingan politik,” kata Eri.
Birokrat yang menjadi pelopor sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik di Pemkot Surabaya dan direplikasi ke daerah-daerah lain tersebut lantas melanjutkan membereskan barang-barangnya Kamis (3/9) pagi tadi.
Para pegawai Bappeko Surabaya kaget, bahagia sekaligus sedih saat mendengar nama Eri Cahyadi disebut sebagai calon wali kota.
- Soal Debat Cagub Jatim, Hasto: Bu Risma Menampilkan Kepemimpinan Berakar Prestasi
- Pakai Baju Khas Surabaya di Debat Pilgub Jatim, Bu Risma: Ini Kegedean
- Eri Cahyadi Berjanji Melanjutkan Program Pendidikan & Kesehatan Gratis
- Hindari Pemotor yang Potong Jalur, Mobil Tercebur ke Sungai
- Kunjungan Ke Surabaya, Menteri AHY Akan Deklarasikan 46 Kota Lengkap
- Tim Gabungan Berhasil Gagalkan Penyelundupan 1,4 Juta Batang Rokok Ilegal di Jembatan Suramadu