Eri Cahyadi Tak Ingin Warga Cuma jadi Penonton Kemajuan Surabaya

Yakni dengan mewajibkan hotel-hotel dan apartemen memiliki karyawan minimal 30 persen ber-KTP Surabaya.
Nanti, tak hanya hotel yang diwajibkan. Industri lainnya juga dengan persentase yang meningkat secara bertahap.
"Saya sudah membuat perjanjian dengan para investor yang akan membangun usaha, bahwa yang bekerja di situ sebagian besar harus ber-KTP Surabaya, warga Surabaya. Jadi biar semuanya rata. Warga Surabaya enggak hanya jadi penonton di kemajuan kotanya," katanya.
Eri melangsungkan acara senam bersama puluhan warga Simorejo yang rata-rata dari kalangan emak-emak.
Mereka menempati lapangan futsal dan saling menjaga jarak serta mengenakan masker sesuai protokol kesehatan.
Acara senam selain berdialog dengan warga juga untuk meningkatkan imunitas tubuh. “Keringet metu, corona amblas!" ujar Eri yang disambut tepuk tangan warga.
Eri juga meminta warga agar selalu melihat tetangganya.
"Siapa yang belum bekerja, belum dapat BPJS, atau belum sekolah. Silakan lapor ke Pemkot. Bu Risma dan saya nanti siap menindaklanjutinya. Kami butuh masukan dan laporan untuk bisa tahu. Selain itu, perangkat desa sebisa mungkin harus bisa cangkrukan dengan warga," ujarnya.
Eri Cahyadi mengatakan, para investor nanti diwajibkan untuk mempekerjakan warga ber-KTP Surabaya.
- Wali Kota Surabaya Ancam Pengusaha Tahan Ijazah Karyawan, Tegas!
- Dukung SRRL, Pemkot Surabaya Bakal Bangun Flyover dan Underpass
- Wako Eri Cahyadi Beri Nama Eka Candrarini untuk Rumah Sakit Surabaya Timur, Ini Maknanya
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju
- Soal Debat Cagub Jatim, Hasto: Bu Risma Menampilkan Kepemimpinan Berakar Prestasi
- Eri Cahyadi Berjanji Melanjutkan Program Pendidikan & Kesehatan Gratis