Erick Thohir Dinilai Potensial Mendongkrak Suara Prabowo Subianto
Menurut Kennedy, duet Prabowo-Erick juga mengungguli simulasi lain ketika Ganjar dipasangkan dengan Ridwan Kamil. Dalam simulasi ini, Prabowo-Erick mendapatkan dukungan sebesar 34,7 persen sementara Ganjar-Ridwan Kamil 34,2 persen.
“Pada simulasi yang sama, penduetan Anies-AHY juga belum mampu mendongkrak dukungan. Pasangan ini hanya memperoleh dukungan 18,5 persen,” ungkap Kennedy.
Peneliti politik Indonesia Havard University Seth Soderborg pada kesempatan yang sama menyampaikan Erick memberikan efek positif terhadap Prabowo pada pilpres lantaran lebih kompetitif.
"Jadi, (elektabilitas Prabowo, red) lebih kuat kalau ada Erick. Erick lebih kompetitif dibanding Gibran pada data survei sekarang," terangnya.
Gibran adalah Wali Kota Surakarta yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Seth melanjutkan pemilihan Gibran sebagai cawapres Prabowo memiliki dua efek, negatif dan positif. Efek negatif bisa terlihat langsung dalam survei.
"Efek negatif itu adalah biasanya dalam survei Gibran sebagai cawapres kurang populer, banyak pemilih yang tidak suka. Jadi, itu efek negatifnya dan itu bisa dilihat dari survei ini," tuturnya.
"Efek positif itu dari Presiden karena endorsement Presiden Jokowi bisa membantu dalam waktu panjang. Masalahnya, waktu panjang itu tidak bisa dilihat dalam survei," sambung Seth.
Peneliti Polling Institute Kennedy Muslim menilai Prabowo-Erick jadi pasangan ideal untuk memenangkan Pilpres 2024
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan