Erick Thohir Dinilai Tak Layak Masuk Kabinet Prabowo
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudistira menilai Erick Thohir tidak pantas untuk kembali menjabat menteri pada pemerintahan Prabowo Subianto.
Saat ini, Erick masih menjabat Menteri BUMN pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
"Erick sepertinya tidak layak jadi Menteri di era Prabowo, karena terlalu banyak PR (pekerjaan rumah, red) yang ditinggalkan," kata Bhima kepada awak media dikutip Minggu (13/10).
Dia beralasan Erick selama menjabat menteri tidak bisa menyelesaikan masalah keuangan di BUMN karya atau terkait infrastruktur.
"Erick Thohir masih dipandang gagal dalam menyelesaikan masalah keuangan di BUMN yang terkait dengan infrastruktur," kata Bhima.
Dia kemudian mengungkapkan total kerugian PT. Waskita Karya yang menjadi BUMN sektor infrastruktur, menembus Rp 2,15 triliun pada semester I 2024.
"Diikuti oleh BUMN karya lain yang bleeding (berdarah, red) karena besarnya beban utang," ujar Bhima.
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu juga mengatakan Erick tidak bisa bersikap pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudistira menilai Erick Thohir tidak pantas kembali menjabat menteri pada pemerintahan Prabowo Subianto. Kenapa?
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Penyebab Pemerintah Batal Beri Insentif ke 3 Komoditas
- Presiden Prabowo Berpotensi Menunjuk Laksdya Erwin sebagai KSAL Baru
- 4 Tahun, Pemerintahan Prabowo Targetkan Rp 13.032 Triliun Investasi
- Tak Diusung Gerindra, Bupati Mahulu Terpilih Owena Tetap Berjuang untuk Prabowo
- Anggap Kenaikan PPN 12 Persen Prorakyat, Marwan Cik Asan: Ini Keputusan Tepat