Erick Thohir Disarankan Copot Komisaris yang Sibuk Mengurusi Reshuffle Kabinet

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin mengaku gerah melihat manuver politik komisaris BUMN. Menurut dia, Menteri BUMN Erick Thohir harusnya segera mencopot komisaris yang sibuk dengan urusan di luar tugasnya.
”Jika dibiarkan, selain tidak fokus pada pekerjaan yang diamanatkan kepadanya, imbasnya juga akan merugikan BUMN,” kata Ujang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/11).
Hal itu ia lontarkan menanggapi usulan reshuffle yang sudah dua kali disampaikan oleh Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer alias Noel.
Ujang mengatakan, sebagai komisaris di anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, Noel tidak pantas mengeluarkan pernyataan semacam itu.
Apalagi, lanjut dia, susunan kabinet adalah hak prerogatif presiden. ”Secara etika, apa yang dilakukan Noel jelas pelanggaran. Komisaris BUMN yang berasal dari partai politik saja harus mundur dari kepengurusan partainya,” tuturnya.
Ujang menilai sangat wajar jika manuver Noel ini diinterpretasikan sebagai upaya untuk menambah jatah kursi komisaris bagi rekan-rekannya.
Bahkan aktivis '98 itu bisa dipandang memiliki agenda terselubung terkait pemilu 2024.
"Misal, mendorong konsolidasi kekuasaan sejak dari sekarang dengan mengincar pos-pos kabinet strategis,” imbuhnya.
Komisaris yang sibuk bermanuver politik seharusnya tidak dibiarkan, karena akan merugikan BUMN
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri
- Begini Tanggapan Wamenaker Soal Ramai Demo Mitra Grab
- Erick Thohir akan Mempercepat Perekrutan Direktur Teknik PSSI
- Pengakuan Erick Thohir setelah Timnas U-17 Indonesia Kalah Tebal dari Korut
- Erick Thohir Geram Undian Liga 4 Berjalan Kurang Transparan, Desak Gelar Drawing Ulang
- Timnas U-17 Indonesia ke Perempat Final Piala Asia, Simak Kalimat Eks Bos Inter Milan