Erick Thohir Dorong BUMN Stabilisasi Harga Minyak Goreng
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong BUMN untuk menjadi solusi bagi masyarakat saat kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng akhir-akhir ini.
Menurut Erick Thohir, dirinya diajak ikut dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) ihwal menjaga stabilitas minyak goreng dalam negeri.
Melalui Rakortas, BUMN diminta mengintervensi pasar melalui jalur distribusi.
Hal itu disampaikan Erick Thohir saat menghadiri silaturahmi, tablig akbar dan santunan ratusan anak yatim-piatu di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Kamis (28/4).
“Sepertinya ada penugasan baru, minyak goreng yang sekarang tidak terkendalikan. Dengar-dengar sudah berapa kali rapat sepertinya BUMN diminta juga untuk membantu operasi pasar,” kata Erick Thohir dalam sambutannya dalam acara tablig akbar.
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini menyadari tugas yang akan diemban nanti tidak mudah, namun hal itu harus dilakukan demi kemaslahatan masyarakat Indonesia.
“Tidak mudah, tetapi Insyaallah dengan niat baik izinkan kami juga untuk membantu distribusi minyak goreng ini. Sempurna milik Allah, kita hanya bisa yang terbaik, dan tentu niat ini akan kita jalankan dengan baiknya,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kementerian BUMN itu mengatakan langkanya minyak goreng ini sangat berdampak bagi harga komoditas lainnya dan salah satunya adalah harga kacang kedelai yang melambung hingga tempe dan tahu pun berdampak.
Menteri BUMN Erick Thohir mendorong BUMN untuk menjadi solusi bagi masyarakat saat kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng akhir-akhir ini.
- Kata Erick Thohir Soal Kans Naturalisasi Emil Audero
- Darmizal Apresiasi Langkah Erick Thohir Mentransformasi Sepak Bola Nasional
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Erick Thohir: Berikan yang Terbaik, Percaya Kita Bisa Bangkit
- Erick Thohir Masuk Ruang Ganti Timnas Indonesia, Tegang
- Heboh Pernyataan Erick Thohir & Aksi Bang Jay setelah Indonesia Kalah Tebal, Manajer Merespons