Erick Thohir Ingin BUMN Selalu Jadi Penyeimbang Pasar
Dia mencontohkan pada saat awal menjabat sebagai Menteri BUMN, 80 persen dari kredit BRI adalah pinjaman korporasi besar.
"Tidak bisa. BRI harus fokus merajut UMKM. Kami gabungkan BRI, PNM, Pegadaian," ungkapnya.
Menurut Erick, hasilnya pun terlihat nyata. BRI memiliki rights issue BRI Rp 96 triliun terbesar di Asia Tenggara, nomor dua di Asia, dan nomor tujuh dunia.
"Artinya tidak hanya pakai modal pemerintah tetapi lewat aksi korporasi yang dipercaya market," ucap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah tersebut.
Erick menyampaikan fokus model bisnis akan mampu menguatkan kinerja BUMN yang bermuara pada dampak ekosistem ekonomi nasional.
Oleh karena itu, tegas Erick, BUMN juga harus seimbang, korporasinya mesti untung supaya dapat intervensi.
"Kalau BUMN tidak sehat dan rugi, bagaimana bisa mendorong dan intervensi. Alhamdulillah, dengan transformasi dapat menggenjot laba bersih BUMN secara konsolidasi dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 126 triliun pada 2021," pungkas Erick Thohir.(mcr10/jpnn)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir selalu menjadikan BUMN sebagai penyeimbang pasar.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Daftar Izin Edar BPOM, Ratusan UMKM Dapat Dukungan dari PNM
- Program TEKAD Berdampak Signifikan Bagi Peningkatan Pendapatan Keluarga
- Pertamina Meraih Predikat Badan Publik Informatif 2024 darI Komisi Informasi Pusat
- Resmi Hadir, Penabulu Shop Punya Visi Sosial Berkelanjutan
- Pelindo Dorong Sekolah Ramah Lingkungan lewat Program Adiwiyata
- Top 20 Finalis Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2024 Siap Uji Karya di Tahap Akhir