Erick Thohir: Pak Prabowo Jangan Gagal Fokus, Kasihan Rakyat
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Erick Thohir meminta Prabowo Subianto memahami dengan benar isu-isu yang diangkat Komisi Pemilihan Umum RI dalam debat kandidat putaran kedua pada 17 Februari 2019.
BACA JUGA: Sudah 3 Hari Prabowo Subianto Sakit
Erick tidak ingin mantan Danjen Kopassus itu mengangkat isu di luar tema yang sudah ditentukan yaitu energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
"Pak Prabowo jangan gagal fokus di mana fokus kepada isu-isu dalam debat. Tapi kalau beliau mengangkat isu-isu yang lain, itu akhirnya nanti yang kasihan rakyat sendiri," kata Erick di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (31/1).
Erick melanjutkan, Prabowo harus menjelaskan secara detail tentang isu yang akan dikupas bersama Jokowi. Dia mengharapkan, Prabowo bisa memberikan pandangannya soal isu-isu di atas tersebut.
"Jangan sampai rakyat tidak mendapatkan jawaban yang baik dari figur Pak Prabowo ataupun dari figur presiden kita, Pak Jokowi," kata dia.
BACA JUGA: Jika Prabowo Menang, Novel Baswedan dan Eks Pimpinan KPK Bisa jadi Jaksa Agung
Pengusaha yang memiliki sejumlah bisnis olahraga ini melanjutkan, debat kedua ini sangat penting bagi rakyat. Rakyat, kata Erick, ingin mendengar langsung visi-misi kedua pihak dan solusi yang akan ditawarkan.
Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Erick Thohir berpesan kepada Prabowo Subianto jelang debat pilpres ronde kedua
- Cuaca Ekstrem, Megawati Serukan kepada Pemerintah Siapkan Upaya Mitigasi Menghadapi Bencana
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM
- Erick Melaporkan Sederet Prestasi Timnas Indonesia kepada FIFA, STY Bikin Bangga
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- Dukung Visi Prabowo, PAM Jaya Gandeng Lemhannas Jaga Ketahanan Air di Jakarta
- Penghargaan KIP Untuk Gerindra Bukti Prabowo Komitmen Berantas Korupsi