Erma Suryani: Hentikan Jual Beli Sel di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Erma Suryani Ranik mengapresiasi langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar praktik suap di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Menurut Erma, ini merupakan bagian dari kontribusi KPK terhadap sistem pemasyarakatan Indonesia. "Saya berharap permainan jual beli sel ini tidak terjadi lagi di seluruh Indonesia," kata Erma, Minggu (22/7).
Politikus Partai Demokrat itu meminta Kemenkumham khususnya Ditjen Pemasyarakatan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi lapas di seluruh Indonesia.
Menurut Erma, setiap rapat kerja dan kunjungan ke lapas, Komisi III DPR menemukan adanya masalah kelebihan kapasitas.
Bahkan, ada yang sampai 400 persen. Ada pula satu sel ukuran 5 x 3 meter diisi 32 orang narapidana yang sungguh tidak manusiawi.
"Sungguh tidak layak dibandingkan dengan sel mewah napi," ujarnya.
Persoalan lain, kata Erma, adalah utang bahan makanan narapidana yang terus menggerus anggaran. Hal ini karena banyaknya narapidana di Indonesia. Anggaran makan untuk narapidana satu hari hanya Rp 15.000.
Karena itu, Erma mengatakan masalah Lapas Sukamiskin hanyalah gunung es dari persoalan pemasyarakatan di Indonesia. Karena itu, sudah saatnya Erman mendorong pemerintah melakukan percepatan pembahasan RUU KUHP bersama dengan DPR.
Wakil Ketua Komisi III DPR Erma Suryani Ranik mengapresiasi langkah Komisi Pemberantasan Korupsi membongkar praktik suap di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jabar.
- Resmi Dilantik jadi Ketua IKA Muratara, Fauzi Amro Ungkap Program Mudik Gratis
- Lihat, Wamensesneg Bambang Cek Langsung Gedung JCC untuk Pastikan Pengamanan
- Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, 190 Dapur MBG Bakal Beroperasi
- Soroti Kasus Timah, Pakar Hukum Sebut Kerugian Ekologis Tak Bisa Jadi Bukti Korupsi
- Akun SSCASN Peserta Kode R2 Tetiba Berubah, Tanda PPPK Paruh Waktu?
- Pemerintah Targetkan Makan Bergizi Gratis Sentuh 3 Juta Penerima hingga Maret 2025