Eropa Bersatu Merasa Prihatin terhadap Kondisi yang Dialami Kadin Indonesia
Sebagai sebuah organisasi, Eropa Bersatu memahami betul pentingnya kepatuhan terhadap AD/ART.
Oleh sebab itu, Eropa Bersatu berharap pemerintah tidak terburu-buru dan gegabah dalam mengeluarkan Keppres terkait Munaslub yang diperselisihkan.
“Biarkan perselisihan ini diselesaikan melalui jalur yang sah dan sesuai, dan dapat dipastikan tidak ada lagi pelanggaran terhadap norma hukum. Kami berharap pemerintah tidak melegitimasi sesuatu yang berangkat dari sebuah pelanggaran,” pungkas Sakaria.
Di tempat terpisah, Ketua Eropa Bersatu Belgia Nia Poniyah, juga menyampaikan rasa prihatinnya terhadap kondisi yang dialami oleh Kadin Indonesia.
Nia juga mengingatkan, di dalam ART Kadin Indonesia diatur terkait etika bisnis Kadin, antara lain ’tidak melakukan perbuatan tercela dan tindakan yang dapat menimbulkan persaingan tidak sehat; dan juga menghorrmati kepentingan bersama’.
”Hal-hal itu disepakati sebagai bagian dari etika bisnis Kadin yang saya yakin sudah mendarah daging di kepengurusan Kadin Indonesia,” imbuhnya.
Terkait konsekuensi, Nia menegaskan setiap AD/ART mengatur dengan tegas pemberian sanksi atas pelanggaran. “Pemberian sanksi, jika terbukti terjadi pelanggaran, tetap harus dilakukan, termasuk pada upaya kepatuhan terhadap AD/ART itu sendiri,” tambahnya.
Nia berharap Kadin Indonesia dapat segera menyelesaikan masalah internal dan memulihkan kesatuannya sebagai sebuah organisasi profesional.
Perhimpunan Diaspora Eropa Bersatu untuk Indonesia (Eropa Bersatu) menanggapi insiden yang dialami oleh Kamar Dagang Indonesia (Kadin).
- Tetap Satu Kadin, Rapimnas Digelar Sesuai Jadwal
- Pagar Nusa Mesir Resmikan Warga Baru Angkatan 3, Gus Nabil Haroen Tekankan Pentingnya Diaspora
- Mudahkan Belanja Produk Indonesia dari 90 Negara, Master Bagasi Sudah Diunduh 20 Ribu Kali
- Eropa Bersatu Minta Pemerintah Tunda Rencana Ekspor Sedimen Pasir Laut
- Munaslub Kadin Dinilai Bertentangan dengan Visi Besar Prabowo Soal Persatuan
- Diaspora Indonesia di Eropa Berharap Pilkada Serentak 2024 Berlangsung Tanpa Cawe-Cawe Kekuasaan