Eropa Janji Tindak Banker Bermasalah
Tetap Tolak Talangan Bersama untuk Redam Krisis Finansial
Senin, 06 Oktober 2008 – 12:21 WIB
Namun, PM Luxembourg Jean-Claude Juncker yang juga chairman Menkeu eurozone bersikukuh bahwa aturan itu harus tetap dipatuhi meski saat ini semua negara diterpa krisis finansial. ''Kami tidak akan membiarkan defisit melonjak. Itu akan menjadi kebijakan yang buruk,'' ujarnya.
Banyak kalangan khawatir, penurunan pendapatan dari sektor pajak dan perlambatan ekonomi secara tajam akan membuat keuangan negara bermasalah. Sehingga kewajiban menjaga defisit pada level tiga persen akan sulit dilaksanakan.
Meski demikian, para pemimpin tersebut sepakat bahwa Komisi Eropa akan menunjukkan fleksibilitas tindakan dalam mengatasi krisis di sektor perbankan. ''Dalam situasi saat ini, kami menekankan perlunya komisi melanjutkan tindakan sigap dan leluas dalam keputusan memberikan bantuan negara. Prisip satu pasar harus tetap dipertahankan,'' kata pernyataan bersama tersebut.
Dalam perkembangan lainnya, krisis kredit global terus menerpa Eropa. Bank Jerman Hypo Real Estate (HRE) kemarin menyatakan bahwa rencana akuisisi senilai EUR 35 miliar atau USD 48 miliar (sekitar Rp 451,2 triliun) batal. Akuisisi tersebut seharusnya dilakukan sebuah konsorsium dan menjadikannya sebagai penyelamatan terbesar di Jerman. Gagalnya akuisisi itu dikhawatirkan menciptakan malapetaka pada pembukaan pasar finansial hari ini.
PARIS - Negara-negara Eropa bertekad meredam dampak gejolak finansial. Para pemimpin dari empat ekonomi terbesar di Eropa kemarin (5/10) sepakat
BERITA TERKAIT
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024