Eropa Lambat Pulih, Pertembuhan Ekonomi Ditarget Terendah
Minggu, 05 Agustus 2012 – 10:16 WIB
JAKARTA - Pemerintah memprediksi upaya pemulihan krisis Eropa tidak akan tuntas hingga akhir tahun ini. Untuk itu, langkah antisipasi harus terus dilakukan terutama untuk menyongsong berlanjutnya perlambatan ekonomi di tahun depan.
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan, pemerintah akan menetapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang paling realistis di 2013. Pemerintah tidak akan menetapkan target pada posisi tertinggi. Proyeksi 6,8 persen, atau titik terendah dari rentang yang digariskan pemerintah dan DPR adalah target yang paling mungkin dipilih.
"Kita lihat dengan perkembangan itu mungkin lebih pasnya 6,8 persen. Ini antisipasi yang pas daripada berharap-harap cemas mengenai perkembangan di tempat lain dan menaruh angka terlalu tinggi kemudian tidak ter-deliver," kata Mahendra di Jakarta kemarin.
Dalam pokok-pokok kebijakan fiskal RAPBN 2013 yang disepakati pemerintah dan parlemen, target pertumbuhan ekonomi diproyeksikan kisaran 6,8 persen hingga 7,2 persen. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menyampaikan target definitif dalam Pidato Kenegaraan dan Penyampaian Nota Keuangan RAPBN 2013 di depan Rapat Paripurna DPR, 16 Agustus mendatang.
JAKARTA - Pemerintah memprediksi upaya pemulihan krisis Eropa tidak akan tuntas hingga akhir tahun ini. Untuk itu, langkah antisipasi harus terus
BERITA TERKAIT
- Seusai Minyak Goreng, Harga Cabai Rawit hingga Bawang Merah Naik
- Aplikasi Pemesanan AirAsia jadi yang Terbaik versi World Travel Tech Awards 2024
- Gelar Rising Stars, Bank Saqu Rayakan Satu Tahun Perjalanan
- Gantikan Posisi Wulan Guritno, Chef Juna jadi Komisaris Independen PT Lima Dua Lima Tiga
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing