Eropa Memanas, Rusia Berusaha Gaet China untuk Hadapi NATO

jpnn.com, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping akan membicarakan ketegangan di Eropa serta sikap "agresif" Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Pembicaraan itu akan dilakukan melalui saluran video pada Rabu (15/12), kata Kremlin, kantor presiden Rusia.
Pembicaraan antara Xi dan Putin itu akan berlangsung pada saat kedua negara sedang menghadapi ketegangan hubungan dengan negara-negara Barat.
Pemerintah China sedang berada di bawah tekanan terkait praktik hak asasi manusia, sementara pemerintah Rusia mendapat tekanan atas peningkatan keberadaan pasukannya dekat perbatasan dengan Ukraina.
"Situasi hubungan internasional, terutama di benua Eropa, saat ini sedang sangat sangat tegang dan perlu dibahas oleh para sekutu," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Ia merujuk para sekutu itu sebagai Moskow dan Beijing.
"Kami lihat retorika dari pihak NATO dan AS sangat sangat agresif, dan ini perlu dibahas antara kami dan China."
Rusia telah mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan China pada saat hubungannya dengan Barat memburuk.
Putin telah menggunakan kemitraan dengan China itu sebagai jalan untuk menyeimbangkan pengaruh AS sambil membuat berbagai kesepakatan yang sangat menguntungkan, terutama di bidang energi.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping akan membicarakan ketegangan di Eropa
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China
- Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China