Erupsi Berkurang, Lereng Merapi Berlubang

Warga Menduga Keluarkan Gas Berbahaya

Erupsi Berkurang, Lereng Merapi Berlubang
Erupsi Berkurang, Lereng Merapi Berlubang
Kedua lubang itu, akan terlihat sangat jelas saat malam hari.  Suara gemuruh dan semburan gas di wilayah Selo, menurut Slamet, juga berasal dari rongga itu. Akibatnya sebanyak enam rumah di dusun Sepi nyaris rata dengan tanah.

Enam rumah itu tidak kuat terkena guncangan gempa. Hingga saat ini warga belum bisa membersihkan rumahnya. Sebab, dikhawatirkan bakal terjadi semburan awan panas dan lava dari rongga lubang yang mengeluarkan asap tersebut. Warga tetap membiarkan rumah mereka roboh sebelum Merapi benar-benar aman.

Namun fenomena itu dianggap biasa oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Jogjakarta. Di saat Gunung Merapi sedang erupsi dan terjadi gempa vulkanik maupun tektonik, bisa terjadi muncul retakan tanah di lereng Merapi. Retakan ini bisa mengeluarkan asap dari perut gunung.

      

Kepala BPPTK Jogjakarta Subandriyo mengatakan, dalam sebuah gempa, tanah bisa retak. Begitu juga bila Merapi terus erupsi dan disertai gempa, retakan tanah tidak bisa dielakkan di lereng Merapi. "Retakan tanah itu bisa terjadi," katanya ketika dihubungi tadi malam.

BOYOLALI - Erupsi yang disertai gempa dahsyat beberapa hari lalu berdampak pada kondisi lereng Gunung Merapi. Warga menemukan dua titik yang diduga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News