Erupsi Berkurang, Lereng Merapi Berlubang

Warga Menduga Keluarkan Gas Berbahaya

Erupsi Berkurang, Lereng Merapi Berlubang
Erupsi Berkurang, Lereng Merapi Berlubang
Terkait bisa membentuk sebuah lubang, menurut Subandriyo, tergantung dari kekuatan guncangannya. Bila semakin besar, maka bisa membentuk rongga mirip gua. Namun, bila kecil, hanya timbul retakan-retakan saja. "Retakan atau rongga ini bisa mengeluarkan asap," jelasnya.

      

Meski demikian, asap yang keluar dari rongga ini tidak berbahaya. Bila aktivitas Merapi menurun, maka asap tidak keluar lagi. "Rongga itu tidak mengeluarkan material vulkanik. Yang keluar hanya asap melalui pori-pori tanah gunung," tambah Subandriyo.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PV-MBG) mencatat bahwa seharian kemarin (9/11) aktivitas Gunung Merapi sudah berangsur menurun. Semburan awan panas, gempa vulkanik maupun guguran lavar juga sudah tidak lagi berentetan.

Hanya saja, gempa tremor masih terus berentetan dan gemuruh masih terdengar keras. Kepala PV-MBG, Surono, mengatakan bahwa dari hasil rangkuman pengamatan terkini menunjukkan erupsi Merapi masih berlangsung namun dengan intensitas menurun. Seharian kemarin, gempa vulkanik hanya delapan kali. Sedangkan, semburan awan panas hanya 13 kali. "Berbeda sehari sebelumnya yang masih berentetan," katanya.

BOYOLALI - Erupsi yang disertai gempa dahsyat beberapa hari lalu berdampak pada kondisi lereng Gunung Merapi. Warga menemukan dua titik yang diduga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News