Erwin Arnada, Mantan Bos Playboy Indonesia yang Terus Berkarya
Ungkap Kisah Nyata Pedofilia di Bali Utara
Selasa, 21 Februari 2012 – 08:08 WIB

Erwin Arnada. Foto : Rildwan Habib/Jawa Pos
Dia datang ke Singaraja dan menemukan fakta adanya kasus pedofilia yang tak terekspose secara luas. "Ada panggilan kemanusiaan untuk mengangkat kasus ini. Anak-anak itu harus diselamatkan," katanya.
Karena masuk penjara pada Oktober 2010, penelitian lapangan yang dilakukan Erwin terhambat. Tapi, prosesnya jalan terus. "Pelan-pelan saya susun di sela-sela waktu di penjara. Kadang setengah jam, satu jam, lama-lama selesai juga," katanya. Naskah novel 387 halaman itu satu per satu dibawa sang istri ketika menjenguk Erwin.
Untuk meminjam fasilitas komputer di penjara, Erwin harus berurusan dengan tamping (tahanan pendamping) senior yang berasal dari aneka macam kasus kejahatan.
"Insya Allah saya bersahabat dengan mereka semua. Ada Bang Wiliardi (Wiliardi Wizar, mantan Kapolres Jaksel, terpidana kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen), jaksa Urip (kasus suap Ayin), Pak Widjanarko (Puspoyo, terpidana kasus korupsi bulog), dan para napi teroris. Ada juga beberapa anak buah John Kei. Pokoknya macam-macam," ujarnya.
Kerasnya kehidupan di penjara tidak membuat mental Erwin Arnada jatuh. Dia malah makin produktif. Novel pertamanya, Rumah di Seribu Ombak, yang lahir
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara