Erwin Arnada, Mantan Bos Playboy Indonesia yang Terus Berkarya

Ungkap Kisah Nyata Pedofilia di Bali Utara

Erwin Arnada, Mantan Bos Playboy Indonesia yang Terus Berkarya
Erwin Arnada. Foto : Rildwan Habib/Jawa Pos
   

Yang unik dari Dedey adalah tidak bisa berenang. Padahal, Wayan Manik dalam kisah itu jago dan ahli selancar. "Karena mengejar momentum lumba-lumba muncul, syuting mulai pukul 5 pagi. Nah, Dedey ini belajar renang dulu di hotel pukul 1 malam sampai 4 pagi. Luar biasa dedikasinya," tuturnya.

   

Film yang juga dibintangi Lukman Sardi itu melibatkan wanita asal Bali yang belakangan baru diketahui akan maju sebagai calon bupati Buleleng. "Kami baru tahu setelah film jadi. Lho kok ada balihonya" Rupanya, dia maju pilkada," katanya.

   

Karena isu film ini sensitif, Erwin belajar dari pengalaman. Dia melibatkan tokoh dan pemuka adat untuk berkonsultasi naskah dan lokasi. "Dialognya pun saya konsultasikan. Ada beberapa yang mereka koreksi," jelasnya.

   

Erwin menilai, kasus pedofilia di Bali jarang diungkap media. Seakan-akan ada mafia tak terlihat yang melindungi aksi jahat itu. Siap dengan risikonya? Erwin menjawab santai. "Risiko itu mozaik kehidupan saya. Niat kami baik, saya jalani saja," ujarnya. (*/c2/ca)

Kerasnya kehidupan di penjara tidak membuat mental Erwin Arnada jatuh. Dia malah makin produktif. Novel pertamanya, Rumah di Seribu Ombak, yang lahir


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News