Erwin Arnada, Mantan Bos Playboy Indonesia yang Terus Berkarya
Ungkap Kisah Nyata Pedofilia di Bali Utara
Selasa, 21 Februari 2012 – 08:08 WIB
Yang unik dari Dedey adalah tidak bisa berenang. Padahal, Wayan Manik dalam kisah itu jago dan ahli selancar. "Karena mengejar momentum lumba-lumba muncul, syuting mulai pukul 5 pagi. Nah, Dedey ini belajar renang dulu di hotel pukul 1 malam sampai 4 pagi. Luar biasa dedikasinya," tuturnya.
Film yang juga dibintangi Lukman Sardi itu melibatkan wanita asal Bali yang belakangan baru diketahui akan maju sebagai calon bupati Buleleng. "Kami baru tahu setelah film jadi. Lho kok ada balihonya" Rupanya, dia maju pilkada," katanya.
Karena isu film ini sensitif, Erwin belajar dari pengalaman. Dia melibatkan tokoh dan pemuka adat untuk berkonsultasi naskah dan lokasi. "Dialognya pun saya konsultasikan. Ada beberapa yang mereka koreksi," jelasnya.
Erwin menilai, kasus pedofilia di Bali jarang diungkap media. Seakan-akan ada mafia tak terlihat yang melindungi aksi jahat itu. Siap dengan risikonya? Erwin menjawab santai. "Risiko itu mozaik kehidupan saya. Niat kami baik, saya jalani saja," ujarnya. (*/c2/ca)
Kerasnya kehidupan di penjara tidak membuat mental Erwin Arnada jatuh. Dia malah makin produktif. Novel pertamanya, Rumah di Seribu Ombak, yang lahir
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408