ESA Luncurkan Penjelajah ke Asteroid
Minggu, 07 September 2008 – 11:21 WIB
FRANKFURT - Agen Luar Angkasa Eropa (ESA) akan meluncurkan alat penjelajah asteroid yang pertama. Rencana itu merupakan bagian dari misi memecahkan misteri lahirnya sistem tata surya. Kendaran penjelajah bernama Rosetta ini, akan menjelajahi asteroid pertamanya, Asteroid Stein. ’’Segera setelah kita mempelajari tentang asteroid dan komet, kita dapat melakukan langkah yang lebih besar dalam mempelajari bagaimana planet terbentuk,’’ ujar Gerhard Schwehm, manajer misi Rosetta di ESA. Di sanalah, nantinya Rosetta mulai mengambil gambar dan data ukuran asteroid yang mengitarinya. Pengambilan gambar terutama dilakukan ketika kumpulan asteroid tersebut disinari matahari sehingga menghasilkan gambar yang jelas dan menyeluruh. Data dan gambar tadi langsung dikirim ke ruang kontrol dan laboratorium ESA di Darmstadt, Jerman, untuk kemudian dianalisis, sebelum diumumkan ke publik. Peluncuran ini begitu membantu para ahli astronomi yang sebelumnya harus bekerja keras karena terbatasnya data yang diperoleh dari penerbangan-penerbangan sebelum ini. Salah satunya data dari Giotto, alat penjelajah ESA yang menempel di komet Halley tahun 1986. (AP/poe)
Peluncuran tersebut rencananya dilakukan pukul 19 waktu setempat (Pk.02.00 WIB dini hari), dan diperkirakan menempuh jarak kurang dari 800 kilometer. Meski relatif dekat, namun sebelum ini Rosetta telah berhasil dalam uji coba pada Maret 2005 menempuh jarak yang lebih jauh, sekitar 400 juta kilometer dari bumi. Dalam jarak itulah, Rosetta yang telah menempel dengan Asteroid Stein akan masuk ke jajaran sabuk asteroid yang terletak antara orbit Planet Mars dan Planet Jupiter.
Baca Juga:
FRANKFURT - Agen Luar Angkasa Eropa (ESA) akan meluncurkan alat penjelajah asteroid yang pertama. Rencana itu merupakan bagian dari misi memecahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sega Tidak Lagi Merilis Konsol Mini, Ini Alasannya
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan