ESDM Ambil Alih Tugas BP Migas
Rabu, 14 November 2012 – 22:20 WIB
"Investasi ini penting. Sektor minyak juga penting karena menyumbang sekitar Rp300 triliun setahun. Iklim baik ini tidak boleh ada goncangan. Sensitif, rawan dan mudah menimbulkan ketidakpastian investasi," kata SBY.
Oleh karena itu, Presiden SBY meminta tidak boleh terjadi kevakuman setelah keluarnya Perpres. Untuk jangka panjang, segera disusun aturan menjadi UU yang akan memuat aturan baru dunia bisnis khususnya hulu Migas ini."Saya berharap dengan penjelasan ini, tidak ada lagi pihak-pihak yang cemas," tegas SBY.
Sementara itu, Menteri ESDM Jero Wacik, telah menyiapkan langkah-langkah dini setelah dialihkannya kewenangan BP Migas di bawah kementrian yang dipimpinnya. Semua unsur organisasi tetap berjalan dengan baik, semua karyawan BP Migas ditarik ke Kementrian ESDM, kecuali jabatan Kepala BP Migas yang gugur dengan sendirinya.
"Saya menjadi pejabat sementara pengelolaan itu. Belum ada namanya. Jadi badan eks BP Migas beralih ke saya," kata Jero.
JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, angkat bicara setelah dibubarkannya BP Migas berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Guna memberikan
BERITA TERKAIT
- Megawati Tak Bermusuhan dengan Prabowo, Tetapi Bakal Jaga Jarak
- Pemerintah Dituding Tak Adil Menangani Honorer, Satpol PP Siapkan Aksi, Minta Perhatian Prabowo
- Singgung Tagline Indonesia Kerja, Megawati: Tolong Dijawab
- Anggota DPR Maria Lestari Mangkir Panggilan KPK
- Pemagaran Laut Sepanjang 30 Km di Tangerang Ancaman Bagi Ekologi dan Nelayan
- 2 Pejabat Dinas di Sumsel Kena OTT Kejari Palembang