Esther Gayatri Saleh, Test Pilot Perempuan Satu-satunya di Indonesia
Bangga Jadi Penerbang yang Belajar secara Otodidak
Jumat, 08 Juni 2012 – 08:08 WIB

Esther G. Saleh (tiga dari kanan) bersama bersama bebeberapa pilot Korea, di depan pesawat CN-235. Foto: Dokumen pribadi for Jawa Pos
Pesawat CN-235 pesanan militer itu sedang menjalani uji terbang. Materinya adalah pada ketinggian tertentu satu mesinnya sengaja dimatikan. Bersamaan dengan itu, moncong pesawat diangkat penuh ke atas hingga tidak punya kemampuan lagi untuk naik.
Nah, skenario awalnya, sesaat setelah mencapai ketinggian puncak dan pesawat mulai turun dengan sendirinya, mesin yang awalnya dimatikan kembali dihidupkan. Namun, yang terjadi saat itu mesin tidak segera hidup lagi.
Setelah melakukan post briefing untuk mengetahui dan mencari solusi atas persoalan yang terjadi, dua hari kemudian Esther kembali terbang untuk mengulang prosedur uji coba yang dikenal di dunia penerbangan dengan single engine stall tersebut. "Eh, sebulan kemudian ternyata prosedur tes itu dicabut karena dianggap terlalu berbahaya. Kesal juga sih," kata dia, lantas tertawa.
Pada penerbangan yang juga membuat deg-degan rekan-rekannya di PT DI itu, test pilot perempuan kelahiran Palembang, 3 September 1962, tersebut tidak sendiri. Dia bersama pilot uji PT DI lainnya, Erwin Danuwinata. Namun, nasib Erwin nahas. Dalam uji dropping pesawat CN-235 versi militer, dia meninggal. Pesawat yang dipilotinya mengalami kecelakaan dan jatuh di Lapangan Udara Gorda, Serang, Jawa Barat, pada 22 Mei 1997.
Meski "hanya" pilot uji coba, Esther Gayatri Saleh masuk segelintir sopir pesawat terbang perempuan di Indonesia. Profesi itu sama dengan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu