Esther Gayatri Saleh, Test Pilot Perempuan Satu-satunya di Indonesia

Bangga Jadi Penerbang yang Belajar secara Otodidak

Esther Gayatri Saleh, Test Pilot Perempuan Satu-satunya di Indonesia
Esther G. Saleh (tiga dari kanan) bersama bersama bebeberapa pilot Korea, di depan pesawat CN-235. Foto: Dokumen pribadi for Jawa Pos
 

"Beruntung dapat jalan keluar. Saya mendapat rekomendasi dari menteri perhubungan saat itu setelah saya temui dan memberikan penjelasan," bebernya.

 

Rekomendasi itu ternyata belum mampu meyakinkan perusahaan-perusahaan penerbangan yang dilamarnya. Kebanyakan mereka sulit menerima Esther yang perempuan menjadi bagian dari kru penerbang mereka.

 

Di tengah kekecewaan yang terus diterimanya, datanglah ide brilian di benaknya. Esther nekat menulis surat kepada B.J. Habibie yang saat itu menjadi orang nomor satu di IPTN "kini berganti nama menjadi PT DI. Tak disangka, teknokrat yang mantan presiden itu menerima curhat Esther. "Beliau melihat jauh ke depan. Di mata beliau, profesi tidak bisa dibeda-bedakan berdasar gender," katanya.

 

Meski akhirnya berhasil mewujudkan keinginan menjadi pilot di PT DI, tantangan yang dihadapi Esther memasuki dunia laki-laki itu terus berlanjut. Dalam sejumlah kesempatan menempuh pendidikan, dia tidak pernah mendapatkannya. Termasuk saat rekan-rekan sesama pilot dikirim belajar ke luar negeri untuk mendapat sertifikat experimental test pilot. Tahap itu dianggap sebagai tahap tertinggi seorang test pilot.

Meski "hanya" pilot uji coba, Esther Gayatri Saleh masuk segelintir sopir pesawat terbang perempuan di Indonesia. Profesi itu sama dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News