Esther Gayatri Saleh, Test Pilot Perempuan Satu-satunya di Indonesia
Bangga Jadi Penerbang yang Belajar secara Otodidak
Jumat, 08 Juni 2012 – 08:08 WIB

Esther G. Saleh (tiga dari kanan) bersama bersama bebeberapa pilot Korea, di depan pesawat CN-235. Foto: Dokumen pribadi for Jawa Pos
"Beruntung dapat jalan keluar. Saya mendapat rekomendasi dari menteri perhubungan saat itu setelah saya temui dan memberikan penjelasan," bebernya.
Rekomendasi itu ternyata belum mampu meyakinkan perusahaan-perusahaan penerbangan yang dilamarnya. Kebanyakan mereka sulit menerima Esther yang perempuan menjadi bagian dari kru penerbang mereka.
Di tengah kekecewaan yang terus diterimanya, datanglah ide brilian di benaknya. Esther nekat menulis surat kepada B.J. Habibie yang saat itu menjadi orang nomor satu di IPTN "kini berganti nama menjadi PT DI. Tak disangka, teknokrat yang mantan presiden itu menerima curhat Esther. "Beliau melihat jauh ke depan. Di mata beliau, profesi tidak bisa dibeda-bedakan berdasar gender," katanya.
Meski akhirnya berhasil mewujudkan keinginan menjadi pilot di PT DI, tantangan yang dihadapi Esther memasuki dunia laki-laki itu terus berlanjut. Dalam sejumlah kesempatan menempuh pendidikan, dia tidak pernah mendapatkannya. Termasuk saat rekan-rekan sesama pilot dikirim belajar ke luar negeri untuk mendapat sertifikat experimental test pilot. Tahap itu dianggap sebagai tahap tertinggi seorang test pilot.
Meski "hanya" pilot uji coba, Esther Gayatri Saleh masuk segelintir sopir pesawat terbang perempuan di Indonesia. Profesi itu sama dengan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu