Ethereum Diprediksi Jadi Ekosistem Menjanjikan di Masa Depan
Dalam konteks yang serupa, kita bisa melihat semangat para pengembang jaringan Ethereum didorong oleh sifat desentralisasi, di mana mereka menyatakan pembangunan aplikasi di Ethereum bisa menjadi tanpa batas.
Berbeda dengan membangun aplikasi di tingkat lokal yang target pasarnya lebih terbatas, dengan teknologi Web3 pengembang dapat menargetkan pasar global yang memiliki potensi lebih besar.
Prediksi terhadap ETF Ethereum juga menunjukkan tanda-tanda positif. ETF Ethereum diperkirakan akan mengalami kenaikan, didorong oleh likuiditas baru yang terus masuk, terutama dari pasar Amerika Serikat. Hal ini akan memudahkan akses ke Ethereum dan mendukung stabilitas harga, yang merupakan berita baik bagi investor dan developer di Indonesia.
Investor dari Amerika Serikat, baik institusi maupun ritel, kini lebih mudah untuk membeli kripto seperti Ethereum karena adanya likuiditas baru yang masuk ke pasar keuangan.
Namun, ada kendala terkait dengan ETF Ethereum. ETF ini tidak menggunakan Ethereum yang di-staking, yang menjadi masalah bagi investor, terutama institusi.
Mereka tidak hanya mencari capital gain dari investasi di Ethereum, tetapi juga ingin mendapatkan yield tambahan dari staking Ethereum.
Mendapatkan keuntungan tambahan dari Ethereum bisa kita dapatkan melalui teknik Dollar Cost Averaging (DCA).
Melakukan teknik DCA di fitur investasi rutin INDODAX dapat mengurangi risiko volatilitas pasar.
Staking Ethereum di INDODAX akan memungkinkan pengguna untuk mengunci Ethereum dalam platform INDODAX.
- Bitget Capai Volume Perdagangan & Trader Aktif Harian Tertinggi di Tengah Kenaikan Pasar
- Pintu Pro Futures Hadirkan Perdagangan Derivatif Crypto
- Upbit Indonesia Dukung Generasi Muda di Bidang Olahraga Kancah Internasional
- Harga Bitcoin Terus Melambung Kalahkan Perak
- Platform Tara Cash Permudah Pelanggan Konversi Mata Uang Kripto
- Resmi Diperdagangkan di Bittime, Token Palapa Sempat Melonjak Hingga 400%