Etika Harus Diutamakan Dalam Prosesi Politik Pilpres 2019
“Etika memang menjadi sesuatu yang penting dalam kerumitan tersebut,” tambahnya.
Namun, Agun tidak lantas menyalahkan para kontestan Pilpres 2019. Hal tersebut merupakan hasil atau output dari fenomena perjalanan politik akhir-akhir pasca-reformasi ini yang tanpa bangsa ini sadari.
“Kita semua elemen bangsa ikut salah, termasuk para elite politik, ya kita semua. Ini yang harus dipahami dan disadari bahwa etika dalam berpolitik memang harus disandingkan,” ujarnya.
Menurut Agun, kalau ingin bangsa ini ingin membangun etika politik yang baik, bagus dan etika yang sepantasnya, maka para peserta kontestasi politik harus memiliki struktur yang baik dan berjalan sesuai fungsinya masing-masing. Dengan begitu publik akan melihat ada sesuatu yang baik, benar dan bermanfaat untuk rakyat.
“Analoginya seperti sebuah band musik, ada gitaris, ada vokalis, ada basiss, ada drumer. Nah masing-masing menjalankan fungsinya masing-masing sesuai ritme dan waktu yang pas untuk masuk bermain. Jika itu terjadi maka terciptalah satu alunan irama musik yang harmoni dan enak didengar. Ketika itu terjadi baru bicara soal etika penampilan band tersebut apakah layak ditonton, karyanya cocokkah dengan lingkungan dan kondisi kekinian” ucapnya.(jpnn)
Sepanjang tahun politik sampai hari ini dan mendekati hari H pilpres 2019, bangsa Indonesia sudah berada dalam banyak sekali diskursus yang tak ada manfaatnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan