Etika Politik elit Rendah?
Selasa, 28 April 2009 – 21:50 WIB

Etika Politik elit Rendah?
JAKARTA - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menegaskan, perilaku dan etika politik elit masih rendah. Fenomena ini nampak dari perilaku elit partai dalam upaya membangun koalisi parpol.''Dalam membangun koalisi, elit lebih mempertimbangkan yang penting menang, bukan berdasarkan platform perjuangan untuk rakyat. Politik hanya dilihat dari segi angka-angka, dan untung rugi,'' kata Ray dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (28/4).
Karena hanya berdasarkan hitung-hitungan angka, kata Ray, yang menjadi hitungan kalkulasi hanya pada populer atau tidak pasangan yang akan digandeng. ''Lagi-lagi, bukan untuk kepentingan rakyat, melainkan hanya untuk kepentingan kelompok maupun pribadi.''
Baca Juga:
Bahkan, lanjutnya, `hiruk-pikuk` koalisi telah menenggelamkan persoalan yang sangat penting terkait pelaksaan pemilu lalu, yakni hilangnya hak pilih jutaan warga negara. Hal senada dikemukakan Direktur Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan (Pedoman Indonesia) M Fadjroel Rachman yang menyebut perpolitikan Indonesia mengarah pada "machiavellian", yakni politik merebut dan mempertahankan kekuasaan dengan segala cara. "Ini mencemaskan," kata Fadjroel yang sempat mendeklarasikan diri sebagai calon presiden independen tersebut.(ara/jpnn)
JAKARTA - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menegaskan, perilaku dan etika politik elit masih rendah. Fenomena ini nampak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendagri Tito Ungkap Total Anggaran PSU Pilkada 2024 Rp 719 Miliar
- Konflik Tuntas, Gubernur Meki Nawipa Bakal Temui Masyarakat Puncak Jaya
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Abraham Sridjaja Pastikan Perluasan Peran TNI di Jabatan Sipil Tidak Sembarangan
- Budi Sulistyono Pertanyakan Efektivitas Investasi Danareksa di Garuda Indonesia
- Soal Skandal di Produk MinyaKita, Legislator PDIP Mengkritisi Pengawasan Kemendag