Etnik Tionghoa Sepenuhnya Bagian dari Indonesia, Ketua FSI Beber Sejarahnya
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum Sinologi Indonesia (FSI) Johanes Herlijanto, menyatakan bahwa masyarakat etnik Tionghoa, sepenuhnya bagian dari bangsa Indonesia.
Warga Tionghoa tidak hanya menjalin aliansi dengan masyarakat nusantara lainnya di sepanjang sejarah, tetapi turut berkontribusi dalam aspek politik, budaya, dan ekonomi.
Pernyataan Johanes, itu guna menanggapi isu terkait penguasaan ekonomi para pengusaha Tionghoa yang dalam beberapa waktu terakhir kembali.
"Mereka seutuhnya adalah bagian dari bangsa Indonesia. Mereka memiliki hak untuk berkontribusi pada berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat Indonesia," kata Johanes Herlijanto, di Jakarta, baru-baru ini.
Etnik Tionghoa, kata Johanes, telah menjalin hubungan erat dengan berbagai kelompok masyarakat lainnya di Nusantara sejak berabad-abad yang lampau.
Salah satu contoh aliansi dengan masyarakat Jawa dibangun tak lama setelah orang-orang Eropa di Batavia melakukan pembantaian terhadap warga Tionghoa pada 1740.
Berdasarkan penuturannya, mereka yang selamat dari pembantaian itu pergi ke arah timur, dan mengepung benteng-benteng VOC di Semarang, Demak, dan Rembang.
"Pakubuwono II, yang memimpin kerajaan Mataram Islam dengan pusat kekuasaan di Kartasura, mengirimkan 20.000 pasukan dan sejumlah meriam untuk membantu 3.500 pasukan Tionghoa mengepung VOC di Semarang,” papar Johanes.
Ketua FSI Johanes Herlijanto, menyatakan bahwa masyarakat etnik Tionghoa, sepenuhnya bagian dari bangsa Indonesia.
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Punya Rekam Jejak Baik, Ridwan Kamil Didukung Belasan Komunitas Tionghoa
- Pakar Bahas Dampak Soft Power Tiongkok dalam Pendidikan dan Budaya di Indonesia
- Pernikahan Arwah Kombinasikan Tradisi Tionghoa dengan Nuansa Horor
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Inilah Janji Ridwan Kamil kepada Warga Tionghoa di Glodok