ETS Bantah Peras Jamsostek

ETS Bantah Peras Jamsostek
ETS Bantah Peras Jamsostek
Hotbonar mengaku dirinya bukan tipe orang yang bisa langsung menolak permintan orang lain. Dia lantas menawarkan untuk membuara dengan uangnya sendiri,"Kalau mau, dari duit saya sendiri. Berapa katanya" Rp 100 juta. Langsung dia bilang sedikit amat sambil tertawa. Untung saat RDP berikutnya dia tidak lagi jadi anggota DPR  karena PAW (pergantian antar waktu)," tukasnya

     

Sementara oknum bernisial N dari Partai Demokrat itu malah meminta jatah proyek. Oknum tersebut mempertemukan dirinya dengan beberapa rekanan untuk menggarap proyek-proyek di Jamsostek,"Belum sampai ke angka,, cuma memperkenalkan saja, ini Jamsostek kalau mau pasang iklan disini. Perusahaannya pokoknya terkenal. Si N itu cuma menjadi makelar," cetusnya

     

Dia mengaku saat itu sudah melaporkan pemerasan oknum anggota Dewan tersebut ke Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Erry Riyana Harjapemengkas. Menurut Erry, persoalan yang diungkit DPR itu tidak termasuk merugikan negara,"Saya lapor ke Pak Erry, dia bilang nggak usah khawatir karena bukan kerugian. Pesannya jangan dikasih sepeser pun, karena kalau bapak kasih, bapak salah," tambahnya

Sementara itu, ETS akhirnya buka suara mengenai tudingan Hotbonar Sinaga. Dia membantah dengan tegas bahwa permintaan uang Rp 2 miliar yang dikatakan mantan Dirut PT Jamsostek tersebut hanya mengada-ada,"Nggak benar itu, terima kasih ya sudah dikonfirmasi mengenai hal ini," katanya melalui pesan singkat kemarin.

JAKARTA - Perang antara DPR dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) makin meruncing. Beberapa Direksi BUMN mulai berani mengakui adanya permintaan "upeti"

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News