Etty Indriati, Profesor Kedokteran yang Juga Pelukis
Merasa Kering di Sains, Cari Warna Lain Situasi Malam
Selasa, 18 Oktober 2011 – 08:08 WIB
Pilihan menggeluti kesenian terus membuahkan hasil. Dia beberapa kali ikut pameran kesenian dan bergaul dengan seniman dari berbagai daerah. Dia bahkan pernah diundang ke ISI sebagai sosok yang menggabungkan sains dan kesenian.
Lukisan bukan satu-satunya "pelarian" Etty. Penggemar film Up itu pernah menulis novel berjudul Cokelat Postmortem dan buku kumpulan puisi Jejak Tuhan. Aktivitas kesenian itu benar-benar membuat dirinya merasa komplet. "Otak kanan dan otak kiri saya mendapatkan tempatnya untuk berkreasi," ujarnya. (c2/nw)
Sains dan seni bukan dua hal yang saling bertentangan. Kedua bidang itu berkumpul dalam diri Prof drg Etty Indriati PhD. Keduanya juga sama-sama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408