Etty Indriati, Profesor Kedokteran yang Juga Pelukis
Merasa Kering di Sains, Cari Warna Lain Situasi Malam
Selasa, 18 Oktober 2011 – 08:08 WIB

PELUKIS MALAM: Prof Drg Etty Indriati bersama sejumlah lukisannya di apartemennya di Pakubuwono Residence, Jakarta Selatan, Senin (17/10). Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Pilihan menggeluti kesenian terus membuahkan hasil. Dia beberapa kali ikut pameran kesenian dan bergaul dengan seniman dari berbagai daerah. Dia bahkan pernah diundang ke ISI sebagai sosok yang menggabungkan sains dan kesenian.
Lukisan bukan satu-satunya "pelarian" Etty. Penggemar film Up itu pernah menulis novel berjudul Cokelat Postmortem dan buku kumpulan puisi Jejak Tuhan. Aktivitas kesenian itu benar-benar membuat dirinya merasa komplet. "Otak kanan dan otak kiri saya mendapatkan tempatnya untuk berkreasi," ujarnya. (c2/nw)
Sains dan seni bukan dua hal yang saling bertentangan. Kedua bidang itu berkumpul dalam diri Prof drg Etty Indriati PhD. Keduanya juga sama-sama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu