Euro

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Euro
Ilustrasi. Foto: REUTERS/ANTON VAGANOV

Awalnya, terdapat 12 negara yang berstatus tuan rumah Piala Eropa 2020. Namun, Republik Irlandia kemudian dicoret dan jumlah tuan rumah menyusut menjadi sebelas.

Tak seperti edisi-edisi sebelumnya, masing-masing tuan rumah harus berjuang via kualifikasi untuk bertanding di putaran final.

Selain unik dari segi tempat penyelenggaraan, Piala Eropa 2020 juga mengenalkan sejumlah hal. Di antaranya adalah penyesuaian peraturan akibat pandemi dan sistem kualifikasi play-off yang baru.

Format unik Piala Eropa 2020 dimaksudkan sebagai ajang memperingati ulang tahun ke-60 ajang empat tahunan tersebut. Pada 1960, edisi pertama Piala Eropa digelar dengan Prancis sebagai tuan rumah.

Awalnya Turki difavoritkan menjadi tuan rumah. Namun, negara ini berencana menggelar Olimpiade pada tahun bersamaan. UEFA pun meragukan kesiapan tuan rumah apabila harus menggelar Olimpiade dan Piala Eropa pada tahun yang sama.

Terdapat 19 negara yang mengajukan diri sebagai tuan rumah pada 2014. UEFA kemudian menyetujui proposal 13 negara. Enam negara dicoret, yakni Belarusia, Bulgaria, Israel, Makedonia Utara, Swedia, dan Wales. Belgia tadinya lolos, tetapi kemudian dicoret pada 2017 karena UEFA meragukan kesiapan mereka

UEFA menetapkan 12 arena untuk menggelar Piala Eropa. Jumlah itu menyusut lagi usai Republik Irlandia dicoret karena tidak bisa menjamin izin kehadiran suporter ke stadion dalam jumlah minimum yang ditentukan. Tiga pertandingan Grup E yang semula digelar di Dublin dialihkan ke St. Petersburg, Rusia.

Piala Eropa 2020 pun tinggal menyisakan 11 tuan rumah, yakni Azerbaijan, Belanda, Denmark, Inggris, Jerman, Hungaria, Italia, Rumania, Rusia, Skotlandia, dan Spanyol.

Perang Eropa sekarang berkobar lagi. Bukan di medan perang, tetapi di stadion sepak bola. Euro 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News