Eurostar Siapkan Kompensasi 10 Juta Pounds
Senin, 18 Januari 2010 – 22:30 WIB
LONDON - Perusahaan kereta api Eurostar mengakui bahwa pihak mereka bakal membayar hingga 10 juta poundsterling, kepada para penumpang yang terkena dampak kekacauan jaringan angkutan mereka menjelang Natal lalu. Sebagaimana banyak diberitakan, ribuan orang saat itu sempat terlunta-lunta di dalam terowongan Channel, ketika lima kereta secara bersamaan harus rusak lantaran terjadi kondensasi pada sistem kelistrikannya. "Ke depan, kami harus menunjukkan kepada anda bahwa kami melakukan segala yang bisa dikerjakan, demi menyediakan layanan yang terbaik dan bisa diandalkan, terutama di masa-masa dengan cuaca yang ekstrim. Kami juga sangat sadar dengan pentingnya (sistem) informasi yang lebih baik," tambah Brown.
Seperti dikutip situs BBC pula, Senin (18/1) malam, saat itu Eurostar harus membatalkan semua (jalur) layanan selama tak kurang dari tiga hari, guna menyelesaikan permasalahan serta memastikan kondisi telah kembali stabil melalui beberapa uji coba. Sehubungan dengan itulah kemudian, Eurostar merilis sebuah surat terbuka berisi permintaan maaf, sembari menjelaskan bahwa saat ini perbaikan dan peningkatan telah selesai dilakukan.
Baca Juga:
Dikatakan oleh Chief Executive Eurostar, Richard Brown, pihaknya menyadari betul kondisi yang telah ditimbulkan dan kewajiban mereka untuk mengatasi hal itu. "Saya sangat sadar bahwa kami harus mendapatkan kembali kepercayaan pelanggan kami pasca gangguan layanan sebelum Natal tersebut. Kami telah gagal menjalankan standar layanan yang anda harapkan, dan saya memohon maaf sedalam-dalamnya atas masalah yang muncul (itu)," ungkapnya pula.
Baca Juga:
LONDON - Perusahaan kereta api Eurostar mengakui bahwa pihak mereka bakal membayar hingga 10 juta poundsterling, kepada para penumpang yang terkena
BERITA TERKAIT
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ekonomi Vietnam Makin Maju, Hanoi Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka