Evakuasi Butuh Heli Chinook
Sabtu, 03 Oktober 2009 – 13:46 WIB
JAKARTA -- Persoalan minimnya peralatan menjadi kendala utama evakuasi korban gempa yang melanda kawasan Sumatera Barat (Sumbar). Farid Faqih, relawan yang biasa terjun langsung ke lokasi bencana, mengatakan, minimnya peralatan evakuasi menyebabkan banyak korban yang tidak bisa terselamatkan.
Farid yang pernah terlibat dalam evakuasi saat terjadi tsunami Aceh itu mengatakan, saat ini di wilayah Sumbar dibutuhkan sejumah gergaji beton agar memudahkan evakuasi korban yang terjepit di reruntuhan bangunan. "Tapi gergaji beton itu tidak ada. Anjing pelacak pun harus dibantu Arab Saudi," ujarnya dalam diskusi di Warung Daun, Pakubuwono, Jakarta, Sabtu (3/10).
Baca Juga:
Yang lebih dibutuhkan lagi, kata aktifis LSM itu, adalah helikopter jenis Chinook. Alasannya, bedasarkan pengalaman saat gempa-tsunami di Aceh, hanya helikopter type tersebut yang mampu menjangkau daerah-daerah sulit. "Heli Chinnok itu diperlukan untuk melakukan mapping daerah mana sana yang perlu segera dievakuasi. Tapi hingga hari ketiga ini, belum ada heli Chinook yang datang untuk melakukan mapping korban ," kata Farid.
Dia mengatakan, kesiapan tanggap bencana di tanah air sangat jauh tertinggal di banding di AS misalnya. Di sana, tim penanggulangan bencana sudah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses evakuasi, sampai hal-hal yang dianggap sepele, misalnya paku. Bahkan, ketua badan penanggulangan bencana di AS diberi kewenangan yang sangat besar. "Dia bisa memerintahkan tentara untuk terjun ke lokasi yang dilanda bencana," ujarnya.
JAKARTA -- Persoalan minimnya peralatan menjadi kendala utama evakuasi korban gempa yang melanda kawasan Sumatera Barat (Sumbar). Farid Faqih, relawan
BERITA TERKAIT
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat
- Wahai Honorer Lulus PPPK 2024, Senyum dong, Ini soal Gaji Perdana
- Kabar Gembira untuk Honorer Tua Gagal PPPK 2024 Tahap 1
- BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis 97S, Wilayah Ini Wajib Waspada