Evaluasi Pemain Emosi

Evaluasi Pemain Emosi
Pemain Timnas SEA Games, Patrich Wanggai, merayakan golnya ke gawang Singapura, dalam lanjutan babak penyisihan SEA Games 2011, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Indonesia menang 2-0. 11 November 2011. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS
Cuaca panas akibat sengatan matahri sepertinya juga menular ke emosi pemain. Beberapa kali dalam laga kemarin pemain kedua tim terlibat 'duel' yang dilanjutkan saling gontok-gontokan di lapangan dan harus dilerai wasit. Bahkan dimenit ke-22 Singapura harus bermain dengan 10 pemain setelah pemain depannya Navin Neil Vanu diusir keluar lapangan setelah menerima kartu kuning kedua. Unggul jumlah pemain timnas Merah Putih berhasil menggandakan keunggulan di menit ke-36 lewat aksi menawan Titus Bonai.

Sayang setelah unggul 2-0 dan lebih dalam jumlah pemain pemarforma tim malah tidak main bagus. Sebaliknya ritme dan determinasi tim mengendur. "Pemain sepertinya malah terbawa irama permainan Singapura yang mengubah formasi dari 3-4-3 menjadi 4-4-1 setelah kehilangan pemain. Skuad Garuda Muda juga berkali- kali terpancing emosinya oleh permainan cenderung kasar yang diperagakan Singapura.

Di menit-menit akhir beberapa pemain timnas U-23 terlihat lebih memilih pamer skill individu daripada bermain sebagai tim. Akibatnya aliran bola yang mestinya jadi peluang bisa dengan mudah dibaca oleh barisan pertahan lawan.

"Saya bersyukur dengan hasil ini walau sempat mengalami rasa seperti kurang percaya diri setelah unggul 2-0. Tapi dibantu positioning saat kehilangan bola dan tampil cukup disiplin itu membuat Singapura tidak bisa menekan," kata Rahmad Darmawan pelatih timnas U-23 dalam press conference usai pertandingan.

JAKARTA - Timnas Indonesia U-23 kembali meraih hasil sempurna, Menghadapi Singapura di laga kedua SEA Games XXVI/2011 di Stadion Utama Gelora Bung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News