Evaluasi Perkembangan KKB, Moeldoko: Kalau Saya Tegas Saja

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko meminta penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) untuk pelaku separatis di Papua, patut dievaluasi.
"Saya pernah menyampaikan perlunya mengevaluasi lagi nama itu, kelompok kriminal bersenjata. Pertanyaannya, benar enggak mereka kelompok kriminal?" kata Moeldoko di kantornya, Jumat (8/3).
Hal itu disampaikan kepala kantor staf presiden (KSP) tersebut, ketika dimintai tanggapan atas perkembangan gerakan KKB yang terakhir menyebabkan gugurnya tiga prajurit TNI.
BACA JUGA: Ketua DPR: Berikan Respons Tegas pada KKB di Nduga
“Kalau saya mengatakan tegas saja, kalau kelompok separatis ya kelompok separatis, sehingga statusnya ditingkatkan karena kalau kelompok kirminal, malah TNI jadi santapan mereka,” tutur Moeldoko.
Menurut veteran kelahiran Kediri, Jawa Timur itu, TNI melihat kelompok pimpinan Egianus Kogoya sebagai kekuatan, tapi mereka tidak di depan untuk memimpin tim di lapangan.
"Di depan harus polisi, ini masalah prajurit, karena kalau kriminal bersenjata apa bedanya di Tanah Abang. Kan begitu. Ini yang perlu dipikirkan lagi," tegas Moeldoko.
Pihaknya mengatakan jika penyebutan KKB mempertimbangkan implikasi politik luar negeri, akan tetapi dia tidak ingin pembatasan nama itu mengorbankan prajurit TNI.
Kalau saya mengatakan tegas saja, kalau kelompok separatis ya kelompok separatis, sehingga statusnya ditingkatkan karena kalau kelompok kirminal, malah TNI jadi santapan mereka.
- Terungkap Alur Penyelundupan Senjata Produksi Pindad Oleh Eks TNI AD untuk KKB
- KKB Memodali Mantan Anggota TNI Rp 1,3 Miliar untuk Beli Senjata dan Amunisi
- Revisi UU TNI Dinilai Hidupkan Dwifungsi, Koalisi Masyarakat Sipil Desak DPR Lakukan Ini
- Soal Penyerangan Mapolres Tarakan, Legislator Komisi I Soroti Profesionalisme Prajurit TNI
- Satgas Damai Cartenz Buru Komandan KKB yang Kabur dari Lapas Wamena
- TB Hasanuddin Minta Puluhan Prajurit TNI Penyerang Polres Tarakan Dihukum Berat