Evan Dielu-elukan di Kampung Halaman
jpnn.com - JATAH libur yang diberikan pelatih Indra Sjafri dimanfaatkan para pemain tim nasional (timnas) Indonesia U-19 untuk pulang kampung. Kedatangan mereka mendapat sambutan meriah dan dielu-elukan teman dan kerabat.
Hal itu dialami sang kapten Evan Dimas Darmono. Sejak pulang ke Surabaya Minggu (13/10) malam, Evan tidak henti-hentinya menerima kunjungan tamu. Namun, semua kerepotan itu tak lantas membuat pencetak hattrick ke gawang Korsel itu off dari aktivitas sepak bola.
Remaja 18 tahun itu kemarin (14/10) sore bertandang ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Mitra Surabaya di Lapangan Poral, Lidah Wetan. Evan menumpang sepeda motor salah seorang kerabatnya.
Kedatangan Evan langsung menjadi pusat perhatian anak-anak dan orang tua yang berada di lapangan. Mereka berebut salaman dan foto bareng sang bintang. Evan juga menyapa beberapa rekannya. "Mulih kapan (kapan pulang, Red), Mas?" tanya salah seorang dari mereka. Evan menjawab singkat, "Mabengi (tadi malam, Red)."
Beberapa bocah juga ikut memuji bintang baru sepak bola Indonesia itu. "Tiga gol, Rek. Kelas!" puji mereka. Evan cuma menjawab dengan senyum.
Rekan setim Evan, striker Mukhlis Hadi Ning Syaifulloh dan Hansamu Yama Pranata, juga menerima sambutan serupa. Begitu sampai di gapura Desa Blimbingsari, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Mukhlis langsung disambut ratusan warga yang sabar menunggunya.
Dia kemudian diarak keliling kampung dengan diiringi drumband dari sekolah tempat Mukhlis menimba ilmu dulu.
Usai diarak keliling kampung, Mukhlis dipertemukan dengan Sulifah, ibu kandungnya.
JATAH libur yang diberikan pelatih Indra Sjafri dimanfaatkan para pemain tim nasional (timnas) Indonesia U-19 untuk pulang kampung. Kedatangan mereka
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis