Exco PSSI: Omzet Perjudian Bisa Ratusan M dari Satu Pertandingan
jpnn.com, JAKARTA - Membasmi match fixing di sepak bola Indonesia dipastikan tak mudah.
Exco PSSI Haruna Soemitro membeberkan, praktik mengatur pertandingan tak lagi sama dengan kondisi dahulu.
Menurutnya, ada hal yang benar-benar berbeda sehingga sulit bagi klub untuk memahami apakah pertandingan ini diatur atau tidak hasilnya.
Karakter saat ini, lanjutnya, sudah berbeda jauh.
"Saya enggak sebut match fixing ya, tetapi ada pengaruh dari eksternal sepak bola," tuturnya.
Apa itu? Haruna menyebut ada hal yang saat ini berbeda dibandingkan beberapa tahun yang lalu, padahal menurutnya klub sudah memenuhi semua kewajibannya. Gaji cukup, bonus ada, kebutuhan lain dipenuhi.
"Tetapi sekarang ada kekuatan lain yang punya kepentingan jangka pendek, contohnya perjudian," tuturnya.
Dia menilai, saat ini harus dipelajari betul pola baru yang berbeda dengan di eranya dahulu.
Sepak bola, match fixing, dan perjudian tak bisa dilepaskan di era modern ini. Omzet bernilai miliaran bisa menjadi penyebab adanya faktor luar yang berpengaruh
- UMKM Binaan Pertamina Raup Omzet Hampir Rp 1,1 Miliar Selama MotoGP Mandalika
- BRI Liga 1 Bergulir, Omzet UMKM Penjual Gorengan Ini Meroket Tajam
- Cegah Judi Online, Sistem Pemantauan Dini dari Lingkungan Sekitar Harus Aktif
- Raih Omzet hingga Rp 1 Miliar, Madame Malla Rasakan Kehebatan Shopee Live
- Cerita UMKM Kue Kering di Sidoarjo, Omzetnya Meroket karena Bantuan BRI
- Luar Biasa, Ramadan Runway 2024 Raup Omzet Fantastis, Sebegini Nominalnya