Facebook Akuisisi PlayGiga
jpnn.com - Facebook mengakusisi perusahaan penyedia layanan cloud gaming asal Spanyol, PlayGiga. Akusisi tersebut dikonfirmasi Facebook kepada CNBC, menyusul laporan pekan lalu dari Cinco Dias, dengan kesepakatan bernilai USD 78 juta atau sekitar Rp 1 triliun.
Seperti dilansir The Verge, Rabu (25/12), cloud gaming merupakan tipe permainan darling berbasis video streaming dari file streaming. Akun Twitter resmi Facebook Gaming mengatakan, pihaknya sangat senang menyambut kehadiran PlayGiga ke tim mereka.
“Kami sangat senang menyambut @PlayGigaOfficial ke tim Facebook Gaming. Sebuah pesan di situs web PlayGiga mengatakan bahwa timnya tengah beralih ke sesuatu yang baru, tetapi akan tetap melanjutkan fokusnya di cloud gaming," ujar Facebook.
Sebagai perbandingan, pada bulan lalu Google meluncurkan layanan Stadia, sementara Microsoft meninjau platform xCloud sebelum peluncuran resminya pada 2020.
Sementara itu, Sony telah memiliki layanan cloud gaming sendiri, PlayStation Now, selama beberapa tahun sekarang.
Membandingkan dengan Sony, PlayGiga adalah perusahaan cloud gaming yang jauh lebih kecil, tetapi PlayGiga merencanakan untuk ekpansi. Selain empat pasarnya yang sudah ada yaitu Italia, Argentina, Chili dan Spanyol, mereka bersiap masuk ke pasar Timur Tengah.
Memang tidak ada jaminan bahwa Facebook akan memanfaatkan akusisi ini untuk meluncurkan layanan cloud gaming sendiri, tetapi kehadiran PlayGiga akan memungkinkan hal itu lebih mudah untuk direaliasasikan. (mg9/jpnn)
Facebook mengakusisi perusahaan penyedia layanan cloud gaming asal Spanyol, PlayGiga, dengan nilai USD 78 juta.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Begini Modus Sindikat Jual Beli Bayi Lewat Facebook
- Cabup Empat Lawang Joncik Muhammad Diisukan Meninggal, Teman & Keluarga Menangis
- Soal Video Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Tegaskan Itu Hoaks
- Penuhi Kebutuhan Content Creator, Yamaha Luncurkan Produk Baru
- Alasan Meta Melonggarkan Akses Donald Trump di Facebook dan Instagram, Ternyata!
- Mantan Engineer Tuduh Meta Sengaja Menyembunyikan Konten Pro-Palestina