Facebook Blokir Akses Ke Fitur Pencarian Yang Lacak Koruptor
"Ketika platform membuat perubahan, terutama tanpa konsultasi, ini membuat pekerjaan kami untuk menemukan dan memverifikasi konten lebih sulit, dan berarti bahwa pembela HAM yang memiliki risiko terbesar tak didengar."
Ia mengatakan organisasinya melakukan kontak dengan Facebook tetapi "tampaknya tak banyak hasilnya".
Fokus pada privasi
Sementara Facebook belum memberikan penjelasan terperinci untuk "penghentian" fitur itu, langkah tersebut dianggap terkait dengan pengumuman terbaru perusahaan tentang perubahan fokus mereka.
"Masa depan adalah privasi," kata pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg pada bulan April, menanggapi serangkaian privasi data dan penyimpangan keamanan yang telah membuat perusahaan ini disorot dan melakukan pembelaan.
Henk Van Ess dari Bellingcat mengatakan pemblokiran akses ke Pencarian Grafik membahayakan beberapa investigasi yang sedang berlangsung, termasuk satu pemantauan perdagangan manusia.
"Ini berdampak pada beberapa lembaga paling penting dalam masyarakat - ini membantu menyelamatkan nyawa," katanya.
Van Ess mengatakan meskipun ada klaim Facebook tentang melindungi privasi penggunanya, mereka yang membayar untuk beriklan di platform tersebut masih memiliki akses.
"Facebook sekarang menganggap pencarian data publik sebagai bencana privasi, tetapi mereka terus memungkinkan pengiklan untuk menargetkan audiens dengan iklan dalam cara yang lebih banyak terkait opsi privasi," katanya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata