Facebook Blokir Konten Berita, PM Australia: Kami tidak Akan Terintimidasi
jpnn.com, AUSTRALIA - Langkah Facebook memblokir konten berita di Australia memicu reaksi keras dari Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Keputusan Facebook -- yang datang tanpa peringatan -- itu sebagai bentuk protes mereka atas aturan yang mengharuskan membayar ke perusahaan media jika pengin menampilkan di paltform.
"Mereka mungkin mengubah dunia, tetapi itu tidak berarti mereka bisa menjalankannya,” sebut sang Perdana Menteri, lansir New York Times.
"Kami tidak akan terintimidasi oleh aksi sombong raksasa teknologi itu, terutama untuk menekan parlemen saat voting aturan News Media Bargaining Code."
RUU News Media Bargaining Code, lanjut Morrison, kemungkinan besar akan disetujui oleh parlemen Australia.
Google sempat mengancam akan meninggalkan Australia tetapi belakangan menjalani kesepakatan.
Adapun Facebook sejauh ini masih tak menerima sehingga melancarkan aksi protes tersebut.
Langkah Facebook yang dinilai menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat untuk mendapatkan akses berita tepercaya, pun menuai banyak kririk.
Langkah Facebook memblokir konten berita di Australia memicu reaksi keras dari Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
- Cabup Empat Lawang Joncik Muhammad Diisukan Meninggal, Teman & Keluarga Menangis
- ASEAN Business and Investment Summit 2024: Anindya Bakrie Diundang PM Australia Hingga Bertemu PM Kanada
- Soal Video Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Tegaskan Itu Hoaks
- Penuhi Kebutuhan Content Creator, Yamaha Luncurkan Produk Baru
- Alasan Meta Melonggarkan Akses Donald Trump di Facebook dan Instagram, Ternyata!
- Mantan Engineer Tuduh Meta Sengaja Menyembunyikan Konten Pro-Palestina