Facebook Dikecam Karena Biarkan Lelang Perkawinan Bawah Umur di Sudan Selatan
"Penggunaan teknologi untuk hal bar bar ini mirip dengan pasar perbudakan." katanya.
"Bahwa seorang anak perempuan bisa dijual untuk perkawinan di jaringan sosial terbesar di dunia adalah hal yang hampir tidak bisa dipercaya."
Otim telah menyerukan kepada pemerintah Sudan Selatan untuk menyelidiki dan memecat pejabat yang ikut pelelangan, dan juga mendesak para perempuan yang dipaksa menikah untuk melaporkan kasus mereka ke polisi.
Facebook membela diri
Dalam pernyataannya kepada ABC, juru bicara Facebook mengatakan postingan itu melanggar aturan mereka dan dihapus setelah mereka mengetahuinya.
"Kami selalu berusaha meningkatkan cara untuk menemukan postingan yang melanggar aturan kami, termasuk meningkatkan jumlah tim keamanan menjadi lebih dari 30 ribu orang, dan juga di bidang teknologi." kata pertanyaan tersebut.
"Segala bentuk perdagangan manusia entah dalam bentuk postingan, halaman, iklan atau grup tidak diijinkan di Facebook."
Walau perusahaan itu mengatakan mereka bekerja selama 24 jam sehari untuk menghapus postingan yang terlarang namun mereka tidak secara langsung menjawab mengapa diperlukan waktu 2 minggu untuk mencabut postingan pelelangan perkawinan tersebut.
Pernikahan dini di Sudan Selatan
Menurut badan PBB UNICEF, lebih dari 50 persen anak perempuan di Sudan Selatan menikah di bawah usia 18 tahun, padahal batas usia boleh menikah menurut hukum adalah 18 tahun.
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?