Facebook Dikecam Karena Biarkan Lelang Perkawinan Bawah Umur di Sudan Selatan
Walau pemerintah Sudan Selatan mengecam pernikahan dini ini, mereka mengatakan tidak bisa mengawasi kebiasaan kebanyakan masyarakat yang biasanya tinggal di kawasan terpencil.
"Anda tidak bisa menyebut ini pelelangan, seperti ada penawaran harga tertinggi. Jadi ini bukan lelang. Bila anda melihat dari kaca mata Eropa, anda bisa menyebut ini lelang." kata juru bicara pemerintah Sudan Selatan Ateny Wek Ateny.
"Anda harus melihat ini dari kaca mata Afrika. Ini adalah tradisi yang sudah berjalan ribuan tahun. Tidak ada kata yang bisa menjelaskannya dalam bahasa Inggris."
Menurut pegiat, tingginya angka kemiskinan, koflik, rendahnya tingkat melek huruf dan ketimpangan gender dalam pendidikan menyebabkan tingginya angka pernikahan dini di Sudan Selatan.
Banyak komunitas melihat pernikahan anak-anak sebagai cara untuk melindungi perempuan dari seks sebelum menikah dan kehamilan yang tidak diinginkan, atau sebagai sumber mahar yang bisa digunakan seperti ternak.
Organisasi yang memperjuangkan hak perempuan Equality Now menyambut baik tindakan Facebook mencabut postingan tersebut, namun mengatakan pelelangan ini bisa memberikan inspirasi kepada yang lain untuk mencoba menggunakan media sosial untuk mendapat mahar lebih besar bagi anak perempuan mereka.
"Facebook memiliki tanggung jawab untuk memastikan dan melindungi hak perempuan." kata Judy Gitau, seorang pengacara di Equality Now.
"Mereka harus menempatkan sumber daya yang cukup guna memantau apa yang ada di halaman mereka."
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?