Facebook Kenalkan Teknologi Foto Khusus Netizen dengan Gangguan Penglihatan
Didesain untuk tawarkan pengalaman lebih kaya
Direktur kebijakan Facebook di Australia, Mia Garlick, mengatakan, inovasi ini muncul setelah perusahaan melakukan penelitian tentang bagaimana meningkatkan platform tersebut pada pengguna yang mengalami gangguan penglihatan.
"Ide sistem komentar foto otomatis benar-benar muncul karena kami melakukan wawancara dengan orang-orang dalam komunitas yang memiliki gangguan visual," sebutnya.
Ia menceritakan, "Ketika mereka menggunakan pembaca, alat pembaca akan memberitahu mereka siapa yang diunggah di foto dan bahwa ada sebuah foto, tapi itu tak benar-benar mengatakan kepada mereka apa yang ada di foto.”
"Ada lebih dari dua miliar foto yang diunggah dan diteruskan dalam keluarga aplikasi Facebook, jadi ada di Facebook, Instagram, Messenger dan WhatsApp. Ada jutaan orang yang tuna netra atau mereka punya gangguan penglihatan yang parah,” jelasnya.
Mia mengatakan, "Kami benar-benar mencoba untuk memberi mereka cara yang lebih kaya untuk terlibat di semua perangkat komunikasi yang berbeda ini, sehingga mereka bisa melihat dan mendengar dunia sama seperti kita semua."
Teknologi ini, saat ini hanya tersedia di iOS dan dalam bahasa Inggris, namun Facebook mengatakan, mereka akan segera memperluas ke dalam bahasa lain dan menjadi tersedia di Android dan platform situs online.
Twitter baru-baru ini memperkenalkan sebuah pilihan bagi pengguna untuk menulis keterangan foto yang bisa dibaca untuk para pengguna yang memiliki gangguan penglihatan, tetapi sistem Facebook tak mengharuskan pengguna untuk melakukan sesuatu yang ekstra.
Bagi banyak pengguna Facebook, memberi ‘like’ pada foto adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi bagi mereka dengan gangguan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan