Facebook Luncurkan Pusat Informasi Corona di Platformnya
jpnn.com, JAKARTA - Facebook baru saja meluncurkan pusat informasi untuk mengetahui perkembangan virus Corona. Pusat informasi ini akan terdapat di New Feed.
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, pusat informasi tersebut akan ditampilkan selama 24 jam ke depan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Prancis dan Spanyol. Negara-negara itu akan menerima update mengenai perkembangan Corona.
"Pusat informasi ini akan menampilkan berita akurat dan terbaru mengenai virus Covid-19. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi potensi berita hoaks kepada penggunannya," kata Mark seperti dilansir Engadget, Kamis (19/3).
Facebook juga menyertakan sumber resmi seperti CDC, WHO, halaman-halaman lokal hingga selebriti yang mendorong orang untuk bekerja sama melakukan social distancing.
"Kami merancangnya untuk menjadi sangat adaptif dengan informasi setiap hari dari berbagai lokasi. Orang-orang perlu diyakinkan untuk melakukan social distancing dengan serius," kata Mark.
Pusat informasi ini juga menampilkan statistik dari diagnosa Covid-19 yang sudah dikonfirmasi. Ini termasuk juga informasi mengenai penutupan sekolah.
Sementara bagian lainnya berjudul 'Why You Should Stay Home' yang berisi tautan mengenai artikel pentingnya melakukan social distancing di tengah pandemi.
Pusat informasi ini merupakan langkah terbaru yang dilakukan Facebook. Tidak hanya itu, Facebook juga memberikan iklan gratis bagi WHO dan organisasi lainya, serta melakukan pemeriksaan fakta untuk mengatasi kabar hoaks terkait corona. (mg9/jpnn)
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, Pusat informasi ini akan menampilkan berita akurat dan terbaru mengenai virus Covid-19.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Jelang Pilkada 2024, AKBP Fahrian Ajak Pemuda Jadi Garda Terdepan Melawan Hoax
- Sayang Istri, Mark Zuckerberg Berikan Porsche Cayenne Turbo GT 'Minivan'
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Soal Video Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Tegaskan Itu Hoaks